- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sejak Pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulonprogo dihentikan beberapa waktu yang lalu, sejumlah tambang batu andesit di wilayah Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo banyak yang menghentikan operasinya.

“Kebanyakan dari kami ini sudah berhenti menggali sejak semingguan lalu, sejak bandara (YIA) berhenti (pembangunanya,red), karena kebanyakan penambang sini itu memasok bandara,” kata Manajer CV Cahaya Indra Laksana, Viktor Indra Buana yang juga memiliki tambang, saat dikonfirmasi metrotimes di lokasi kemarin.

Berdasarkan hasil pantauan lokasi tambang di lapangan, kondisinya memang cukup berbeda signifikan. Bahkan hampir tak terlihat alat berat yang beroperasi. Hanya para pegawai tambang yang sedang melakukan pekerjaan perawatan alat dan kendaraan tambang.

Lalu-lintas di ruas jalan Purworejo-Yogyakarta yang biasanya banyak ditemukkan kendaraan pengangkut material tambang juga sudah jarang terlihat. Hanya satu dua kendaraan dump truk dan tidak selalu membawa muatan tambang seperti biasanya.

Viktor mengatakan, rutinitas kendaraan tambang menuju lokasi pembangunan YIA sebelumnya cukup membuat lalu-lintas di jalan raya padat. “Dalam sehari ada ratusan truk yang membawa material tambang untuk pembangunan bandara. Kalau sekarang sepi,” katanya.

ads

Aktivitas tambang yang mandeg ini, lanjut Viktor, membuat para perusahaan tambang disana harus memutar otak supaya tidak mengalami kerugian. Apalagi kebanyakan dari para pemilik tambang mengandalkan alat berat dan kendaraan yang disewa dari perusahaan lain.

Kondisi demikian, kata Viktor juga berpengaruh terhadap para pekerja tambang yang kebanyakan dari mereka dibayar secara harian. Jika pekerjaan di tambang berhenti, otomatis buruh tambang juga tidak mendapatkan penghasilan lantaran tidak ada pekerjaan.

“Bisa dilihat alat-alat berat tidak ada yang beroperasi. Truk yang biasanya mengangkut juga sekarang hanya terparkir. Kami para penambang harus mencari cara supaya tidak rugi, juga untuk memberikan pekerjaan bagi para buruh harian,” tandasnya.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Viktor, aktivitas tambang kemungkinan akan kembali normal apabila proyek pembangunan bandara dilanjutkan. Namun, pihaknya belum mengetahui kapan waktu pembangunan itu akan kembali digarap dan memerlukan material urug dari tambang quary.

Sementara untuk potensi lain, seperti proyek pembangunan bendungan bener, peningkatan jalan nasional, dan pembangunan tol yang direncanakan oleh pemerintah juga belum memiliki kepastian kapan akan dimulai. Meski telah direncanakan pasca pemilu selesai.

“Untuk sementara waktu kita paling main di proyek kecil, supaya tidak berhenti total, sambil menunggu ada garapan besar yang kabarnya akan dimulai setelah pemilu ini,” katanya.

Kendati demikian, aktivitas tambang yang tidak masif seperti sebelumnya juga memiliki efek positif bagi para pengguna jalan raya. Pasalnya, banyaknya kendaraan truk tambang yang melintas kerap menimbulkan polusi dan membuat permukaan jalan kotor.

Sementara itu, menurut salah satu pengguna jalan Widarto, warga Kecamatan Purwodadi membenarkan bahwa sejak beberapa hari terahir, aktivitas di sejumlah tambang andesit di Kecamatan Bagelen sudah berkurang, atau hampir tidak ada.

“Ini kan mau lebaran, bisa jadi ada himbuan kepada pihak pengelola tambang untuk sementara aktivitas dihentikan,” Ungkapnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!