- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Dugaan pencurian listrik yang di tuduhkan kepada Komisaris dan Direktur PT CIP menyimpan banyak kejanggalan.

Rudolf  Ferdinand  Purba SH yang di dampingi Yacob SH, mengatakan, kami pada dasarnya tetap meminta bahwa kami tidak bersalah, karena tidak ada satu bukti yang menguatkan bahwa KWH meter itu milik kami.

“Kami berharap Majelis Hakim akan memutuskan sesuai hati nurani bukan karena pesanan. Apabila putusannya berdasarkan alat bukti dan kesaksian di persidangan, maka akan di putus kami tidak bersalah,” ungkapnya.

Menurut Rudolf, kalau pun hakim memutuskan bahwa kami harus membayar denda yang maksimalnya 2,3 miliar sampai 13 miliar maka perusahaan kami akan tutup. Dan karyawan di PT CIP otomatis tidak bisa bekerja, karena jangka waktu untuk melakukan pembayaran tersebut, apa bila sudah ingkrah itu hanya diberi waktu satu bulan. Jadi kalau satu bulan tidak bisa dibayarkan maka otomatis adalah pengambil alihan aset. Salah satunya aset perusahaan.

ads

Mikel Direktur Oprasional PT CIP, menyatakan, kami tidak pernah diberitahu oleh petugas PLN kalau ada pencurian dan dimana pencurian itu terjadi. Jadi misalnya dari tagihan, seperti yang sudah di beberkan di persidangan dari awal,  dua tahun itu tagihannya PLN normal, dan tidak pernah terjadi terlambat bayar.

Lanjut Mikel, kalau pun misalnya dicuri sampai nol itupun kita hanya membayar beban yang hanya Rp.60 juta, tapi kita tidak pernah mendapat tagihan Rp. 60 juta. Kami selalu mendapat tagihan resmi PLN tercetak dan secara online juga, itu rata-rata Rp.160 juta sampai Rp.190 juta yang harus kami bayar. Jadi kalau dikatakan atau dituduh mencuri listrik PLN, kami rasa tidak mungkin.

“Kalau dari data-data yang saya terima dari pengacara, bahwa adanya meteran terakhir dan meteran pengganti terakhir itu mereknya tidak sama dengan meter yang di ajukan di persidangan, harusnya meter terakhir yang dibawak itu harus sama dengan yang tercatat di awal, tapi kenyataan nama meter juga beda,” tutur Mikel terlihat bingung dengan PLN.

Sesuai dengan keterangan saksi ahli di persidangan, bahwa meter itu sebenarnya ada modem yang terpisah dari meter, dimana modem itu berfungsi untuk mengirim data ke AMR. AMR adalah pencatatan record tentang pemakaian data. Kalau itu ada masalah, harusnya itu tidak sampai 0,0 tapi 0,… sekian, ada angka dibelakangnya. Jadi kalau tercatat sebagai 0,0 ada data yang tidak terkirim dengan benar ke AMR.

“Yang saya tahu di tahun 2013-2014, beberapa bulan setelah saya bergabung di grup perusahaan yang satu lokasi dengan perusahaan tempat kerja sekarang, bahwa pernah terjadi pihak PLN datang satu bulan bisa dua tiga kali, mereka memperbaiki modem. Jadi modem itu di perbaiki dengan alasan, bahwa data tidak terkirim dari meter ke AMR,” jelasnya.

“Saya sebenarnya sedih juga mendengar kata-kata terdakwa itu, karena dalam proses pencarian itu yang dilakukan tim-tim yang berwenang itu tidak di temukan adanya pelaku, tapi ini dipaksakan, kami di tuduh satu pihak bahwa itu kami yang melakukan,” cetusnya.

Penandatangan BAP terakhir dilaksanakan di hotel di wilayah barat Surabaya. Pemanggilan ke Polda, tetapi di tengah jalan di suruh ke hotel. Yang biasanya di lakukan di Polda Jawa Timur.

“Di akhir-akhir pemeriksaan tidak ada bukti yang mengarah ke kami yang melakukan,tapi masih dilanjutkan. Kami lihat bahwa berkas yang di terima oleh pengacara pada waktu BAP, banyak hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Saya masuk di PT CIP, setelah tiga bulan kejadian ini P2TL,” pungkasnya.

Mariyono dan Anwar yang merupakan karyawan PT CIP, menjelaskan, saya hanya pekerja, kalau perusahaan harus tutup karena tidak bisa membayar denda PLN. Jadi kami sebagai karyawan akan seperti apa nasib kami dan keluarga. Rata-rata umur kami yang bekerja diatas 40 tahun.

“Jumlah karyawan di PT CIP ada 125 orang. Kami punya anak yang sekolah jadi biaya cukup besar, mungkin dari pihak yang terkait jangan sampai masalah listrik, perusahaan tutup,” pintanya.

Ada 15 pasang (suami – istri) yang bekerja di PT CIP. Jadi kalau perusahaan tutup bagaimana nasib karyawan dengan keluarganya. Harapan dari karyawan jangan sampai perusahaan ini tutup. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!