METROTIMES ( ameth ) Tradisi budaya orang Ameth – Nusalaut kabupaten Maluku Tengah jelang masuk Tahun baru 1 januari 2019 melakukan kegiatan Cuci air dengan tradisi yang biasa di sebut Panggayo air rabu 27 desember 2018, adapun lokasi kegiatan air WAAI ATA.
Waai ata merupakan tempat dimana masyarakat Allahaal melakukan kegiatan mencuci pakaian dan juga merupakan tempat pengambilan Air bersih , dan ini merupakan peninggalan para leluhur kita yang harus kita jaga setiap saat.Kegiatan cuci air dilakukan oleh masyarakat ameth khususnya masyarakat Allahaal karena air waai ata berlokasi di kampung Allahaal.
Kegiatan cuci air yang merupakan tradisi dan budaya ini dilakukan oleh masyarakat tua, muda sampai para orangtua pun turut mengambil bagian dan sangat ramai serta
dipandu oleh seorang pemandu sambil memukul tifa dan bernyanyi..
Selesai cuci air biasanya dilanjutkan dengan kegiatan acara tongka talinga yakni berkumpul sambil bernyanyi dan mengangkat pantun berbalasan,
Leo Rumailal kepala kampung Allahaal setelah di wawancarai wartawan metrotimes mengatakan kegiatan seperti ini dilakukan setiap tahun berjalan yakni pada bulan desember, selanjutnya ditanyakan mengapa tidak dilakukan pada bulan lain sebelum bulan desember leo mengatakan bahwa kegiatan dilakukan pada bulan desember karena saat itu semua anak – anak kampung Allahaal pulang kekampung untuk merayakan Natal dan tahun baru, pada saat itupun kita lakukan kegiatan cuci air/panggayo air , agar anak – anak Allahaal yang ada di rantau bisa turut mengambil bagian untuk melakukan Cuci Air/ panggayo air
Kegiatan ini berjalan sejak jaman leluhur dan merupakan tradisi dan budaya agar kita bisa kembali mengenang peninggalan leluhur kita , serta sekaligus memperaratkan rasa cinta kepada kampung Allahaal. Leo mengharakan dengan tradisi Cuci Air ini kita satukan rasa persaudaraan di antara anak – anak Allahaal baik yang ada di rantau maupun yang ada di kampung Allahaal. Tutur Leo rumailal ( ace )
