- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Dalam menentukan kebijakan pembangunan, aparatur pemerintahan di desa harus dapat menyelaraskan dengan visi dan misi dalam kerangka pembangunan Kabupaten Purworejo. Kepala desa (Kades) Juga perlu memperhatikan masukan yang bersumber dari semua elemen, baik aparatur pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta lembaga-lembaga sosial lainnya maupun pihak dunia usaha yang dimulai dari proses perencanaan, pengendalian, pemanfaatan dan pengawasan.

Pesan tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati (Wabup) Purworejo, Yuli Hastuti SH, saat penutupan Pembekalan Kepala Desa Baru Hasil Pilkades Serentak 2019 pada angkatan pertama yang berlangsung di Aula Hotel Sanjaya Inn pada Rabu (4/9). Kegiatan diikuti 114 Kades. Hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Agus Ari Setyadi SSos, Kabid Kapasitas Kelembagaan Administrasi dan Sistem Informasi Desa, Bagas Adi Karyanto SSos MM, para Camat, dan OPD terkait.

Menurut Wabup, aparatur pemerintah desa merupakan penggerak utama terselenggaranya pemerintahan di desa. Hal itu karena pemerintahan desa merupakan pemerintahan yang sehari-harinya berhadapan langsung dengan masyarakat.

“Oleh karena itu, dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya harus selalu menunjukkan sikap dan kepemimpinan yang arif dan bijak serta dapat memberikan contoh keteladanan kepada masyarakat. Juga yang sangat penting diterapkan yakni keterbukaan dan transparansi dalam tata kelola pemerintahan desa,” ungkapnya.

Sementara itu, secara terpisah Kades Sidarum Kutoarjo Sugiarto mengaku bangga dapat mengikuti pembekalan tersebut karena banyak materi yang menyangkut aturan tentang pemerintahan desa. Pihaknya berharap akan ada kelanjutannya dengan pembinaan secara langsung di lapangan.

ads

“Tentu pembekalan ini menjadi pedoman dalam mengimplementasikan di masyarakat,” kata Sigiarto yang merupakan pensiunan dari Departemen Perdagangan Bandung.

Sugiarto juga berharap agar pelatihan serupa dapat diberikan kepada aparatur desa lainnya, seperti kepala urusan perencanaa, dan kaur yang lain.

“Terutama Kaur perencanaan dan umum, harus tahu persis tentang perencanaan yang dituangkan dalam program kegiatan. Sehingga antara perencanaan, kebutuhan anggaran, dan realisasinya dapat berjalan dengan konsep yang tepat,” jelasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!