- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Jumlah kematian bayi saat persalinan di Kabupaten Purworejo sejak awal Januari 2018 sekarang tercatat mencapai 50 kasus. Sementara untuk angka kematian ibu saat melahirkan sebanyak 5 kasus. Sebagian besar kasus tersebut dialami oleh remaja yang melakukan pernikahan usia dini. Masih tingginya angka kematian ibu dan bayi dipicu antara lain oleh faktor ketidaksiapan ibu, baik secara fisik maupun mental.

Hal itu diungkapkan oleh Anny Retno Priastuti SKm MM, Kasi upaya Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini untuk Mewujudkan Generasi Berkualitas di Ruang Arahiwang Kompleks Kantor Bupati Purworejo, Kamis (25/10). Sosialisasi digelar oleh Bagian Kesra Setda Purworejo diikuti sekitar 250 peserta dari kalangan pelajar, guru, dan penyuluh agama Islam KUA se-Kabupaten Purworejo.

“Pada tahun 2017 angka kematian ibu saat melahirkan ada 16 kasus dan kematian bayi ada 97 kasus. Untuk tahun 2018, hingga bulan ini kematian ibu saat melahirkan hanya 5 kasus, kematian bayi 50 kasus,” ungkap Anny.

Menurut Anny, kematian ibu dan bayi saat proses persalinan menjadi faktor terburuk akibat pernikahan dini. Dampak negatif lainnya yakni keguguran, bayi lahir prematur, berat badan kurang normal, animea, dan mengalami stunting atau kerdil.

ads

“Anak-anak yang belum cukup usia itu kan emosinya labil sehingga berdampak pada janin. Tidak sedikit bayi yang lahir prematur dari pasangan muda,” sebutnya.
“Untuk stunting juga masih tinggi di Purworejo, tahun 2017 lalu sekitar 476 kasus,” imbuhnya.

Diungkapkan, penyumbang terbanyak kasus kematian ibu dan bayi adalah remaja. Pada tahun 2017 lalu tercatat terdapat 362 kasus kehamilan remaja dan hanya 228 diantaranya yang dapat terselamatkan.

Selain dampak negatif kesehatan, pernikahan dini juga menjadi penyumbang perceraian tertinggi karena para pelakunya yang kurang persiapan dalam sejumlah hal, khususnya psikologi dan sosial.

Karena itu, pihaknya terus mendorong kepada para remaja untuk bentul-betul memperhatikan kesiapan sebelum menikah. Usia ideal perempuan yang siap menikah yakni minimal 20 tahun, sedangkan untuk laki-laki minimal usia 25 tahun.

“Sebelum masa-masa itu, persiapkan diri dengan pola hidup sehat. Kita juga mendorong semua elemen masyarakat, khususnya keluaraga, untuk sama-sama menekan pernikahan dini karena persoalan ini butuh penyelesaian lintas sektoral, ” jelasnya.

Sosialisasi dibuka oleh Wakil Bupati Purworejo yang diwakili Asisten 3 Bidang Administrasi dan Kesra Sekda, Drs Muh Wuryanto MM. Selain Anny, terdapat dua orang narasumber lainnya, yakni H Uan Abdul Hanan MSi dari Kantor Kemenang Purworejo dan Kasat Binmas Polres Purworejo AKP Prayogo Setya Budi SH.

Sementara itu, Drs Poniran, Kasubbag Pendidikan Pemuda Kebudayaan dan Pariwisata Bagian Kesra selaku panitia penyelenggara, menjelaskan bahwa sosialisasi digelar untuk mewujudkan terlaksananya pernikahan yang memenuhi persyaratan sesuai undang-undang. Lebih dari itu, mewujudkan generasi penerus yang berkualitas, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mengurangi terbentuknya keluarga miskin baru.

“Kita juga libatkan sekitar 19 penyuluh agama Islam KUA se-Kabupaten Purworejo agar mereka juga dapat turut memberikan sosialisasi kepada masyarakat di tingkat bawah,” jelasnya.

Selama sosialisasi itu, lanjutnya, seluruh peserta juga diajak untuk berdiskusi. Mereka juga difasilitasi untuk merumuskan tindak lanjut sosialisasi di wilayah masing-masing.

“Jadi ada dua rumusan tindak lanjut. Untuk panitia, kita juga akan merumusakan tindak lanjut perencanaan. Kita ingin sosialisasi seperti ini menjadi agenda rutin dan dapat betul-betul menekan angka pernikahan dini,” ungkapnya. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!