Metro Times (Jakarta) Hasil penelitian seorang Ilmuwan Perancis, menunjukan, merokok dapat mencegah penularan Covid-19. Tak hanya itu, seorang perokok bahkan lebih terlindungi dari pelbagai infeksi penyakit lainya.
Penelitian dilakukan dengan menguji bercak Nikotin pada Pasien Covid-19 dan Petugas Kesehatan. Alhasil, nikotin dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi penyakit.
Zahir Amoura, seorang Profesor Penyakit Dalam dan Kepala Departemen Penyakit Dalam di Pusat Referensi Nasional Prancis untuk Eritematosus Lupus Sistemik di Rumah Sakit Pitie-Salpetriére dan ahli Neuro Biologi Zavier Sanche menemukan dalam studi pendahuluannya A nicotinic hypothesis for Covid-19 with preventive and therapeutic implications, terhadap 480 pasien, hasilnya dari seluruh pasien yang dirawat karena Covid-19 hanya 5 persennya yang perokok.
“Kami menyadari bahwa tingkat perokok sangat rendah, sekitar 5 persen dari pasien (Covid-19). Itu adalah langkah pertama,” kata Zahir Amoura.
“Langkah kedua ketika anda mengetahui hal ini, anda mencoba membandingkan menilai dengan populasi umum untuk melihat apakah ada perbedaan nyata,” jelasnya
Dikutip dari pubmed.ncbi.nlm.nih.gov, para peneliti di Paris menunjukan, perokok kurang terinfeksi virus dibandingkan orang lain dan nikotin dapat mencegah virus memasuki sel.
“Dan untungnya di Perancis pada tahun 2018, kami memiliki penelitian yang dilakukan pada 10.000 orang pada populasi umum, kami melihat perbedaan yang sangat signifikan secara umum.” lanjutnya.
Zahir Amoura mengatakan, perokok memiliki resiko 80 persen lebih rendah dibandingkan bukan perokok. Hal ini dibandingkan dengan jumlah perokok dalam populasi umum berdasarkan jenis kelamin dan usia yang sama.
“Orang yang merokok memiliki resiko 80 persen lebih rendah untuk mengalami gejala Covid-19, yang berarti perlu berkonsultasi dengan dokter atau perawat di rumah sakit, dibandingkan orang tidak merokok,” jelasnya.
Jeanne Pierre Changeux ahli Neurobiologi terkenal dari Pasteur Institute berpendapat, nikotin mungkin jadi alasan tampak lebih terlindungi dari virus karena reseptor dari nikotin nicasetil nikholin dapat memiliki efek mencegah virus corona atau Covid-19 menempel pada sel.
Faktanya, lanjut Dia, virus corona berinteraksi secara langsung, atau tidak langsung dengan reseptor nikotin, dan nikotin masuk dalam persaingan.
Dikutip dari Changeux JP, Amoura Z, Rey FA, Miyara M. A nicotinic hypothesis for Covid-19 with preventive and therapeutic implications. C R Biol. Gejala covid-19 yang melibatkan sistem saraf, seperti kehilangan indera penciuman, kelelahan, masalah dengan gerakan, dan kehilangan kognitif, dapat menunjukan peran yang dimainkan oleh reseptor neuro seperti reseptor nikotin.
“Mengapa reseptor nikotin terlibat?, hanya karena itu adalah target yang paling mungkin atau bahkan satu-satunya dari nikotin,” jelasnya.
“Ada beberapa jenis nikotinat dalam organisme, tetapi ada hubungan neuro-otot,” tandasnya.