- iklan atas berita -

Meteo Times (Purworejo) Menurut data terkini, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada gelombang pertama di Purworejo sejak 6 April hingga pertengahan Mei 2020 berjumlah 80 orang. Sedangkan pada gelombang kedua sejak awal Juli hingga saat ini terdapat 1000 lebih orang yang terkonfirmasi positif.

Terdapat potensi penambahan kasus pada kerumunan diseluruh tahapan Pilkada dan libur panjang akhir tahun. Hal ini menuntut kewaspadaan seluruh pihak utamanya pemangku kepentingan di Purworejo. Hal itu terungkap saat Pjs Bupati Ir Yuni Astuti MA, mengumpulkan seluruh Direktur RS se Kabupaten Purworejo di Ruang Bagelen Setda Purworejo, Kamis (26/11/2020).

Yuni Astuti, meminta kesiapan seluruh Rumah Sakit (RS) di Purworejo untuk siap menerima pasien Covid-19. Apalagi melihat potensi ledakan pasien Covid usai Pilkada yang akan digelar dua minggu dari sekarang.

“Dua, tiga minggu terakhir ini kasus terkonfirmasi Covid grafiknya tidak pernah turun. Walaupun kita recovery ratenya tinggi, namun jika penambahan kasus tidak bisa kita landaikan ya miris,” kata Pjs Bupati.

Pjs Bupati mengungkapkan, RSUD Dr Tjitrowardojo sempat mengalami kehabisan tempat tidur bagi pasien Covid. Untuk itu dirinya mengajak seluruh RS di Purworejo sebagai garda terakhir penanganan Covid, siap menyediakan tempat bagi pasien Covid.

ads

“Seminggu terakhir sempat terjadi tempat tidur full di RSUD Dr Tjitrowardojo. Ini bukan waspada lagi tetapi sudah siaga. Kita harus bersama-sama, tidak bisa hanya mengandalkan RSUD Dr Tjitrowardojo,” tandasnya.

Pjs menambahkan, pihaknya terus mempersiapkan segala hal untuk mengantisipasi ledakan kasus yang mungkin terjadi saat pemungtan suara pada 9 Desember. Meskipun berbagai protokol kesehatan telah disiapkan selama pelaksanaan Pilkada.

“Setelah tanggal 9 Desember kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Pada saat itulah kita semua sudah siap. Maksimum dua minggu ini, kesiapan itu harus kita penuhi,” ujarnya.

Pjs Bupati juga meminta kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan dan Puskesmas, agar standby untuk melakukan testing dan tracing jika terjadi kasus pada tanggal 9 Desember.

“RSUD RAA Tjokronegoro juga kita siapkan menerima pasien, RS swasta juga harus siap. Namun kita semua berharap ledakan kasus itu tidak terjadi,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo Dr Sudarmi MM menjelaskan, koordinasi dengan seluruh RS di Purworejo ini dilakukan dalam rangka pelayanan Covid terkait dengan eskalasi kasus konfirmasi yang harus dirawat.

“Jadi semua RS harus siap untuk memberikan atau merawat pasien Covid. Seluruh RS di Purworejo yang berjumlah 12 RS sudah siap,” terang Sudarmi.

Sudarmi menjelaskan jika sebenarnya RSUD RAA Tjokronegoro telah siap meneriam pasien Covid. Namun terkendala Surat Keputusan Bupati yang masih dalam proses pembuatan.

“Tempat tidur di RSUD Tjitrowardojo pada tanggal 21 dan 23 November kemarin tempat tidurnya pernah full semua. Tetapi sebenarnya RS swasta sudah siap, rapat ini hanya sebagai sarana konsolidasi agar semakin siap,” imbuh Sudarmi.(shp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!