- iklan atas berita -

Metro Times, (Magelang), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Magelang telah mengkoordinir sebuah prosesi budaya grebeg besar dan nyadran Kyai Tuk Songo tahun 2017 di Kelurahan Cacaban dimana acara itu sebagai destinasi wisata religi di Kota Magelang. Kamis (14/9/17).

Anggaran untuk prosesi budaya ini telah diambilkan dari APBD Kota Magelang sebesar Rp 7.000.000,00 ditambah dengan swadaya masyarakat yang ada di Kelurahan Cacaban. Acara ini dimulai pada Kamis, 14 September 2017 dari pukul 15:00 sampai dengan selesai.

Dalam acara ini hadir para tamu undangan. diantaranya, anggota DPRD Kota Magelang, kepala OPD Kota Magelang, para Lurah dan Camat Kota Magelang, Muspika Kota Magelang dan para bergodo atau pasukan atau prajurit yang terdiri dari 12 RW yang ada di Kelurahan Cacaban.

Prosesi ini dibuka dengan upacara tradisional di lapangan Kwarasan dan bahkan prosesi upacara juga menggunakan bahasa jawa dan dipimpin langsung oleh Camat Magelang Tengah Tugono SH. Menurut Camat, dirinya merasa sangat senang dengan prosesi acara seperti ini dan semoga dengan adanya prosesi seperti ini masyarakat Kelurahan Cacaban menjadi Kelurahan yang selalu diberkahi, serta diberikan kebaikan dan kemuliaan, Katanya.

ads

Lanjut Camat, cara seperti ini juga untuk melestarikan tradisi Kelurahan Cacaban dari yang dulu sampai sekarang dan kyai Tuk Songo dijadikan orang yang berpengaruh di Cacaban (sesepuh / ustasz / kyai) di Kelurahan Cacaban.

Dalam prosesi acara ini Pemerintah Kota Magelang juga menyerahkan (pasrah nadzar) 2 kambing dan 2 gunungan palawija ke panitia acara yang nantinya 2 kambing dan 2 gunungan palawija ini akan diarak sampai ke makam Kyai Tuk Songo yang terletak di tepi sungai progo di Cacaban dengan diiringi Drumb band, kesenian tradisional warokan, topeng ireng, sendra tari babad kemenangan Cacaban dan dikawal oleh para bergodo yang terdiri dari 12 RW yang ada di Kelurahan Cacaban.jelas Camat.

Sementara itu, Sugiharto salasatu panitia pelaksanaan menyampaikan. Acara seperti ini sangat baik untuk dipertahankan. karena dalam bahasa jawa mempunyai 3 arti yaitu Mangingat Memperingati dan Mendoakan. Kyai Tuk Songo adalah dulu warga Cacaban tapi dulu menjadi abdi dalem di Yogyakarta tapi setelah zaman Belanda dia melarikan diri ke daerah Magelang dan meninggal di Magelang dan dimakamkan di wilayah Kelurahan Cacaban dan sampai saat ini Beliau dianggap sebagai sesepuh / kyai / ustadz bagi masyarakat Cacaban.ujarnya.(Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!