Metro Times (Purworejo) Ketua TP PKK Kabupaten Purworejo Fatimah Verena Prihastyari Agus Bastian, SE menegaskan, salah satu permasalahan dalam penyelenggaraan Posyandu yang paling mendasar adalah masih kurangnya pengetahuan kader, baik dari sisi akademis maupun teknis.
“Kader merupakan ujung tombak dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu. Keberadaan kader sangat penting dan strategis, ketika pelayanannya dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” kata Fatimah saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu, di Aula PKK Kabupaten Purworejo, Sabtu (12/6).
Dikatakan, posyandu sebagai perwujudan dari peran serta masyarakat tidak serta merta hadir dan bergerak dengan sendirinya. Dukungan pemerintah terhadap keberadaan dan kesinambungan posyandu terus diupayakan.
“Berbagai kebijakan telah dibuat dengan bermacam kegiatan dan program yang telah dilaksanakan agar posyandu tetap eksis dan menjadi gerbang terdepan pemberdayaan masyarakat,” tandas Fatimah.
Sementara itu Ketua Pokja IV PKK Wiwit Sugiharto melaporkan, jumlah Posyandu di Kabupaten Purworejo ada 1.427, terdiri atas Posyandu Strata Pratama berjumlah 212 atau 14,86%, Posyandu Madya 668 atau 46,81%, Posyandu Purnama 375 atau 26,28%, dan Posyandu Mandiri sebanyak 172 atau 12,05%.
Wiwit mengajak untuk neningngkatkan posyandu pratama menjadi Posyandu madya, Posyandu madya menjadi Posyandu Purnama, dan Posyandu Purnama menjadi Posyandu Mandiri. Posyandu Mandiri kita integrasikan dengan PAAUD dan BKB menjadi Posyandu terintegrasi.
Lebih lanjut dikatakan, melalui pembinaan dan pelatihan kader Posyandu, diharapkan para Kader dapat menjadi fasilitator dan dinamisator berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan, serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di Posyandu-nya masing-masing.
Peserta pelatihan kader berjumlah 80 orang yang terbagi dalam 2 hari pertemuan. Tiap hari ada 40 orang, terdiri atas 2 orang dari TP PKK Kecamatan dan 3 orang dari kader Posyandu. (dnl)
