Metro Times (Belu-NTT) Memasuki bulan keenam di willayah Belu Nusa Tenggara Timur (NTT), intensitas curah hujan hampir tidak ada, sehingga berdampak kuranganya pasokan air bersih di wilayah tersebut. Sementara kebutuhan warga akan air bersih setiap hari semakin meningkat.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, TNI 408 yang tergabung dalam, Satuan tugas pengamanan perbatasan Republik Indonesia dengan wilayah Republik Demokratik Timor Leste (Pamtas RI-RDTL), melalui sektor timur pos salore mendistribusikan sejumlah air bersih untuk warga setempat.
Ribuan liter air bersih dari mata air pegunungan yang berada tidak jauh dari pos penjagaan salore disalurkan kepada masyarakat sekitar pos, dengan cara menggunakan Jerigen dan didrop ke rumah warga menggunakan gerobak.
Sementara itu Dansatgas pamtas RI RDTL sektor timur, Mayor Inf Joni Eko Prasetiyo melalui Danpos Salore, Ltd Inf Tugiyo kepada awak media menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya satgas TNI 408 suhbrasta untuk membantu mengatasi kesulitan warga sekitar dalam memperoleh air bersih.
Menurut Tugiyo, kedepan pihaknya akan mengajak masyarakat sekitar bersama – sama mencari solusi bagaimana caranya air bersih bisa sampai ke rumah mereka. Sehingga tidak menjadi kendala pada musim kemarau seperti saat sekarang.
“Salah satu solusi untuk mendapatkan air bersih kita akan bergotong royong dengan warga membuat sumur bor. Air kita tampung, kemudian dingalirkan ke masing-masing rumah warga dengan menggunakan pipa atau selang secara swadaya,” jelas Tugiyo kepada media.
Herry Mauk, satu dari sekian warga Dusun Mudafean, Desa Tulakadi, kecamatan Tasifetto Timur, Kabupaten Belu yang kekurangan air bersih mengemukakan, pihaknya mengapresiasi solusi atau inisiatif yang dilakukan satgas TNI 408. Langkah itu dinilainya sangat baik karena selama ini air adalah kendala utama di daerahnya.
“Air bersih tentu sangatlah penting untuk kebutuhan manusia. Mulai bangun tidur sampai menjelang tidur kembali kita di sini perlu air,” katanya.
Herry berharap, apa yang menjadi program satgas TNI 408 dapat segera diwujutkan, sehingga kedepan kita sonde susah air lai (kedepan tidak susah air lagi) katanya. (dnl)
