Sekjend IWO Jateng Sesalkan Arogansi Oknum Pimpinan DPRD Kendal

0
824
- iklan atas berita -

 

Metro Times (Kendal) Slamet Priyatin Sekretaris Jenderal Ikatan Wartawan Online (IWO) Jawa Tengah menyesalkan tindakan arogansi yang dilakukan oleh oknum pimpinan DPRD Kendal kepada seorang jurnalis.

Tindakan arogansi pimpinan DPRD Kendal yang diketahui bernama Annurrochim, dari Fraksi Partai Gerindra dilakukan usai Rapat Parpurna Penyampaian Pandangan Umum Fraksi terhadap Raperda RAPBD 2020 di Gedung Paripurna DPRD Setempat, Kamis (7/11/2019).

“Seharusnya tidak perlu terjadi. Sebab wartawan itu independen. Yang berhak memerintah wartawan adalah atasan kerjanya,” katanya.

Ia meminta agar DPRD maupun wartawan bisa saling menghormati profesinya masing-masing.

ads

“Sebaiknya Anggota DPRD juga harus bisa bekerja sesuai dengan tugasnya, jangan mencapuri dapur redaksi media,” tandasnya.

Pihaknya selaku sekretaris IWO Jateng meminta supaya oknum pimpinan DPRD Kendal tersebut, meminta maaf secara terbuka kepada wartawan. “Saya juga berharap peristiwa itu jangan sampai terulang lagi,” imbuhnya. didampingi Keua IWO Kendal, Risna Oktaverdian.

Tindakan arogansi kepada jurnalis terjadi usai rapat paripurna, Anurrochim dihadapan sejumlah awak media berusaha mengarahkan wartawan untuk mewawancara Wakil Bupati Kendal. Yakni mengarahkan agar wartawan menulis dan menanyakan perihal ketidakhadiran sejumlah kepala organisasi perangakat daerah (OPD) dalam rapat paripurna tersebut.

“Ini Pak Wakil (Wakil Bupati, Red) diwawancara. Kenapa kepala OPD banyak yang ga datang,” katanya dengan nada keras.

Spontan, pernyataan tersebut kemudian disahut oleh Budi Setiyawan, salah seorang wartawan koran harian di Kota Semarang dengan menyatakan sikap tidak mau.

“Tidak, ngapain DPRD mengarahkan dan mengintervensi liputan wartawan. DPR sana urusi saja rakyatmu,” timpalnya.

Tanggapan dari awak media tersebut ternyata membuat Annurochim naik pitam.

Ia dengan nada lantang memanggil Budi.

“Maksudmu apa tadi, bilang saya suruh ngurusi rakyat. Kamu mau mentang-mentang, tak gejok-gejok sisan kowe (saya injak-injak kamu nanti, Red) ,” katanya dengan nada kasar.

Ucapan tersebut kemudian ditimpali oleh Budi dengan menanyakan maksud kata-katanya. Diapun mempertanyakan tujuannya mengarahkan liputan wartawan tersebut.

“Kami wartawan kerja secara independen, tidak ada intervensi dari pihak manapun saat melaksakan tugas peliputan, termasuk Pimpinan DPRD,” tandasnya.

Tak terima, Annurochim dengan tatapan mata melotot nyaris memukuli wartawan tersebut. Namun segera dilerai, oleh awak media yang menyaksikan kejadian tersebut.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!