- iklan atas berita -

Metro Times (Kab. Magelang) Angka stunting atau gagal tumbuh pada anak-anak di Kabupaten Magelang hingga 2022 masih sekitar 14 persen. Angka tersebut menurun dibanding dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2020, yaitu 20,23 persen.

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) putri milenial, utamanya para calon orang tua se-Kabupaten Magelang pun dilibatkan untuk menekan risiko anak kekurangan gizi.

Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Jateng VI dari Fraksi PDI Perjuangan, Vita Ervina SE MBA menuturkan, angka stunting tahun 2021 nasional di angka 24,4 persen. Persentase tersebut lebih tinggi dari Kabupaten Magelang.

Namun demikian, ia meminta angka stunting bisa terus ditekan. Salah satunya cara yaitu dengan merangkul PKK.

ads

”Kita bisa menggandeng ibu-ibu penggerak PKK Kabupaten Magelang dan teman-teman remaja putri milenial,” ujarnya secara virtual dalam acara Perluasan Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), Kamis (10/3) di Kantor Sekretariat TP PKK Kab Magelang.

Vita menjelaskan, kegiatan tersebut diakui menjadi salah satu program andalan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP).

Utamanya yang menyasar kepada ibu hamil kekurangan energi kronis, balita stunting, remaja putri produktif dan seluruh ibu-ibu dalam keluarga.

”Maka, ibu-ibu PKK dan PKK putri milenial sekarang bisa membantu mensosialisasikan dan menggeliatkan menjadi gerakan nyata untuk kembali membudayakan santapan ikan di meja makan setiap hari,” ajaknya.

Meski tidak memiliki laut, Legislator Muda PDI Perjuangan ini mengingatkan jika Kabupaten Magelang mempunyai banyak sungai yang kaya dan melimpah dengan hasil ikannya, misalnya beong.

Belum lagi sejumlah daerah seperti Bojong dan Ngrajek di Mungkid dikenal sebagai sentra budidaya ikan tawar.

”Apalagi jika didukung dengan melimpahnya pembudidaya ikan serta inovasi dari teman-teman UMKM khususnya bidang perikanan, saya yakin kebiasaan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan akan meningkat,” ucapnya optimis.

Dalam kesempatan tersebut, Vita juga menyampaikan pesan dari Megawati Soekarnoputri bahwa Presiden ke-5 RI itu sangat konsen dan peduli terhadap penekanan angka stunting.

Sebagai bentuk kepeduliannya, Megawati secara khusus bersama tim ahli gizi ternama menyiapkan buku resep terbaik.

Buku tersebut berisi menu dengan komposisi gizi tinggi, dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan sangat ekonomis. Tentunya bisa dinikmati seluruh anggota keluarga.

”Mudah-mudahan bisa segera diedarkan, diperbanyak dan bisa menjadi pegangan ibu-ibu maupun calon ibu,” pungkasnya.

Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan, Ditjen PDSPKP Kementrian Kelautan dan Perikanan Ir Widya Rusyanto MSi mengakui stunting masih menjadi masalah nasional.

Rusyanto menyebut ikan perlu di konsumsi karena mengandung protein, lemak (omega 3), mineral dan beberapa kandungan vitamin lainnya yang sangat diperlukan ibu hamil dan janinnya.

”Selain rutin mengkonsumsi ikan, keluarga di Kabupaten Magelang juga bisa membudidayakan ikan konsumsi minimal di dalam ember,” terangnya.

Sementara Ketua PKK Kabupaten Magelang, Tanti Zaenal Arifin mengungkapkan, pelibatan PKK Putri Millenial penting dilakukan untuk lebih memasyarakatkan gemarikan.

”Mereka adalah calon orang tua, calon ibu, yang sedini mungkin perlu diberikan pemahaman untuk persiapannya di masa depan. Utamanya untuk menggemari olahan-olahan makanan yang berbahan dasar ikan,” tutupnya.

Pada kesempatan itu, setidaknya 500 paket olahan ikan seperti kerupuk, bakso, bandeng presto dan lele segar produksi UMKM setempat dibagikan kepada para peserta meliputi ibu hamil, ibu menyusui, anak stunting dan PKK milenial. (rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!