- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Jumlah angkatan kerja dengan dunia kerja di Indonesia mengalami ketidakseimbangan. Kondisi itu menuntut para lulusan perguruan tinggi (PT) bergelar Sarjana sebagai kaum intelektual untuk tidak menggantungkan masa depan dengan hanya mencari pekerjaan. Sebaliknya, justru dapat menciptakan kesempatan kerja bagi orang lain yang pada gilirannya akan mendukung terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pesan itu disampaikan Bupati Purworejo Agus Bastian SE, MM dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dr Akhmad Kasinu MPd, pada acara Wisuda Sarjana ke-58 tahun 2018 Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) di auditorium kampus setempat, Kamis (3/5).

“Prakarsa, kreativitas dan jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship perlu terus dikembangkan, dalam menghadapi persaingan dan tantangan yang semakin berat,” tandasnya.

Bupati juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Purworejo sudah meluncurkan branding pariwisata Purworejo, yaitu “Romansa Purworejo Tahun Kunjungan Wisata 2020” sebagai respons atas pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). Relevan dengan itu, pihaknya berharap para alumni UMP sebagai bagian dari kaum intelektual terpelajar dapat mendorong tumbuhnya prakarsa dan kreativitas masyarakat untuk menyongsong semua peluang dan tantangan yang ada.

“Tunjukan diri Saudara sebagai alumni UMP yang dapat dibanggakan, sebagai pemikir dan pelaku pembangunan di Kabupaten Purworejo khususnya, serta bagi bangsa dan negara,” ungkapnya.

ads

Rektor UMP, Drs H Supriyono MPd, dalam pidatonya menyebutkan bahwa pada Rapat Senat Terbuka kali ini UMP mewisuda sebanyak 185 orang lulusan, terdiri atas 82 perempuan dan 103 laki-laki. Dari jumlah itu, 11 wisudawan mendapat predikat cumlaude. Sebanyak 9 wisudawan dinyatakan lulus terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi untuk tiap program studi (Prodi).

Menurutnya, mahasiswa yang lulus periode ini merupakan lulusan yang pertama kali menggunakan Penomoran Ijazah Nasional (PIN).

“PIN merupakan penomoran yang diberikan oleh Kemenristekdikti sehingga masyarakat dengan mudah mengetahui apakah suatu ijazah palsu atau tidak,” sebutnya.

Lebih lanjut Supriyono berharap agar seluruh lulusan UMP tidak pernah berhenti dalam belajar dan menuntut ilmu. Wisudawan juga harus memiliki sikap moral dan etika yang luhur serta religiusitas tinggi yang mencerminkan akhlakul karimah.

“Saya yakin, saudara sekalian yang saat ini diwisuda telah memiliki soft skill yang baik karena pada saat menjadi mahasiswa baru, saudara telah menerima pelatihan soft skil yang dilaksanakan oleh UMP,” jelasnya. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!