- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH membuka bimbingan teknis (Bimtek) pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang dijadwalkan 16 kecamatan. Pembukaan Bimtek di awali di Kecamatan Purworejo yang diikuti 4 kecamatan, yakni Kecamatan Purworejo, Bayan, Banyuurip, Kaligesing. Disusul wilayah Kecamatan Kemiri yang diikuti 3 Kecamatan yakni Kemiri, Bruno dan Pituruh yang digelar pada Selasa (25/8) di Aula Kecamatan Kemiri kemarin.

Selain Wabup, juga hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermades) Agus Ari Setyadi SSos, semua camat bersangkutan, dan sejumlah Direktur Bumdes.Dalam sambutannya Yuli Hastuti mengatakan, perhatian Pemerintah saat ini terhadap kemajuan desa dan pemberdayaan masyarakat desa, sungguh luar biasa besarnya. Undang-Undang tentang Desa merupakan wujud nyata perhatian Pemerintah, dengan menempatkan desa sebagai ujung tombak pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dikatakan, desa diberikan kewenangan dan sumber dana yang memadai agar dapat mengelola potensi yang dimilikinya guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Setiap tahun Pemerintah Pusat telah menganggarkan Dana Desa yang cukup besar untuk diberikan kepada Desa, termasuk untuk memberdayakan BUMDes.

BUMDes kata Yuli Hastuti, merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa, melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan, guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.

ads

“Oleh karena tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, maka Pemerintah terus mendorong desa-desa untuk menbentuk dan mengembangkan BUMDes sesuai potensi desa masing-masing dengan mengutamakan kearifan lokal. BUMDes bisa bergerak di berbagai bidang seperti penyediaan sembako, pasar desa, pengelolaan produk pertanian, wisata desa dan sebagainya,” harap Yuli Hastuti.

Menurutnya, di masa sulit akibat pandemi Covid-19 sekarang ini, BUMDes diharapkan bisa tampil sebagai lembaga yang mampu menyelamatkan perekonomian desa. Melalui berbagai usaha yang dikelola, BUMDes diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran di desa dan menambah pendapatan masyarakat desa.

Yuli Hastuti berharap, untuk memperkokoh eksistensi BUMDes, maka diperlukan berbagai hal seperti konsolidasi internal, membangun kemitraan dengan pelaku ekonomi di desa, perusahaan swasta, maupun BUMD/BUMN. Saya percaya dengan keinginan dan tekad yang kuat, BUMDes akan bisa terus berkiprah meskipun memiliki banyak keterbatasan baik dari sisi sumberdaya manusia maupun permodalan.

Sementara itu Agus Ari Setyadi mengatakan, Bimtek ini diikuti direktur BUMDes dengan materi Bimbingan Teknis Pembinaan Pengelola Bumdes Kategori Dasar. Tujuan Bimtek bagi pimpinan Bumdes, untuk memberikan pemahaman serta bekal dalam pengelolaan Bumdes klasifikasi dasar. Peserta diberi materi dari Dinpermades juga dari direktur Bumdes Desa Jelok yang merupakan satu-satunya Bumdes yang masuk dalam klasifikasi Maju di Kabupaten Purworejo.

Dijelaskan, bimtek diadakan dalam dua tahap yakni tahap pertama untuk direktur Bumdes klasifikasi dasar dan tahap kedua untuk direktur bumdes klasifikasi berkembang dan maju.

“Bimtek dijadwalkan di 5 eks kawedanan yang diikuti 16 kecamatan. Dan yang sudah terlaksana di dua eks kawedanan yakni di eks kawedanan Purworejo dan di eks kawedanan Kemiri. Untuk jadwal berikutnya di 3 eks kawedanan yakni Kutoarjo, Purwodadi, dan Bener yang akan dilaksnakan pada akhir Agustus dan awal september,” jelas Agus. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!