- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) – Tepat pada Hari Kanker Sedunia tanggal 4 Februari 2019 silam, Yayasan Citra Fatma Wanita yang populer dengan nama Fatma Foundation lahir. Kehadiran Fatma Foundation mengemban misi memberikan edukasi, penyuluhan, memberikan kemudahan akses fasilitas kesehatan dan sosial kepada masyarakat. Program prioritasnya berupa penyuluhan kesehatan, pemeriksaan dini kanker serviks (Pap smear) dan kanker payudara (palpasi). Kegiatan Fatma Foundation menyasar pada masyarakat kurang mampu tanpa dipungut biaya, dan masyarakat umum dengan biaya bersubsidi. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari kaum milenial, para guru, perempuan nelayan, bahkan narapidana Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) perempuan.

Mahasiswa, dosen di perguruan tinggi dan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) juga ikut diberikan kesempatan memeriksakan kesehatan dan mendapatkan penyuluhan. Seperti yang dilakukan Fatma Foundation saat bekerjasama dengan Universitas Ciputra, Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Widya Mandala.

Pada 16 November 2019 lalu Fatma Foundation untuk pertama kalinya memberikan bantuan subsidi Vaksinasi HPV Quadrivalen kepada 112 orang. Dalam kesempatan itu diadakan penyuluhan kesehatan oleh dr. Charles Siahaan, Sp.OG, dr. Dwirani Rosmala Pratiwi, Sp.B. FICS., dr. Tizar Dwi Satyoputro, Sp.OG., M.Ked.Klin, dr. Dhea Medisima Hertanti.

Agenda terakhir di tahun 2019, Fatma Foundation memberikan penyuluhan dan Pap smear gratis kepada para instruktur senam dari Surabaya dan sekitarnya. Penyuluhan disajikan oleh Dr. dr. Afif Nurul Hidayati, SpKK(K), FINS-DV, FAADV, Indra yuliati, dr., SpOG(K), dr. Dwirani Rosmala Pratiwi, Sp.B, FICS.

ads

Dalam menjalankan layanan sosialnya Fatma Foundation melakukan dengan cara jemput bola. Bersama tim medis yang berpengalaman, Fatma Foundation terjun langsung ke lapangan menggunakan 1 unit bus kesehatan berdesain khusus. Terdapat dua bilik pemeriksaan, lengkap dengan 2 kursi obgyn dan alat kesehatan.

Selasa, 4 Februari 2020, Fatma Foundation memasuki usianya yang pertama. Merayakan usia barunya, Fatma Foundation menggelar tasyukuran sederhana di OKAFF (Omah Kayu Fatma Foundation), Jl. Gayungsari Timur 17 Komplek AD Surabaya.

Tasyakuran diisi dengan pemaparan rangkuman kegiatan selama tahun 2019-2020. Sepanjang satu tahun mengabdi untuk masyarakat, Fatma Foundation telah memberikan Pap smear gratis maupun subsidi kepada kurang lebih 1200 perempuan dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Jombang, Mojokerto, Malang, Sidoarjo. Dari ribuan perempuan itu, tercatat 396 perempuan mengalami keradangan dan 14 perempuan ditemukan benjolan dipayudara.

Membuka tahun 2020, Fatma Foundation dijadwalkan akan bergerak menuju Pasuruan, Probolinggo dan beberapa Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Timur.

Diantara kesibukan Fatma Foundation menjalankan misi sosial, tampak sosok yang tidak pernah absen mengikuti kegiatan, yaitu Founder dan Ketua Fatma Foundation Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf. Wanita berhijab yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jatim ini tak segan ikut membantu para perempuan yang akan memeriksakan kesehatan organ intimnya. Fatma juga turut aktif melakukan penyuluhan secara langsung maupun melalui berbagai media.

“Dengan ikut terjun ke lapangan, saya merasa menjadi orang yang jauh lebih bermanfaat, sehingga tidak cukup mendelegasikan tugas kepada para tim saja. Disamping rasa tanggung jawab, ada pula perasaan senang dan bahagia ketika bisa ikut membantu, terlebih lagi bisa mengedukasi dan menyapa langsung masyarakat,” kata Fatma.

Istri mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menaruh harapan diusia baru Fatma Foundation, yayasan miliknya ini bisa mendapatkan bantuan mobil klinik yang lebih kecil.

“Dengan hanya 1 kursi obgyn, agar tetap dapat menjalankan program kesehatan dan kemanusiaan ini hingga masuk ke pedalaman atau jalan yang lebih sempit,” ujar Fatma.

Dengan demikian, pungkas Fatma, program Fatma Foundation dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Sementara itu, Gus Ipul mengatakan, pendirian Fatma Foundation dilatarbelakangi untuk ikut saling membantu dan bergandengan tangan mengurangi penyebaran penyakit kanker.

Saat ini, Bahaya kanker merupakan penyakit dengan resiko kematian tertinggi di Indonesia khususnya Jawa Timur setelah jantung dan stroke.

Kanker kini menjadi salah satu penyakit yang mematikan di Dunia. Bahkan International Agency for Research on Cancer atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2018 ditemukan 18,1 juta penderita kanker baru di dunia serta ditemukan sebanyak 9,8 juta orang meninggal akibat kanker.

Pada 2019, peringkat kanker di Indonesia menempati urutan kedelapan di Asia Tenggara dan 23 di Asia. Dengan angka kanker payudara mencapai 42,1 per 100.000 perempuan Indonesia, dan rata-rata kematian penderita kanker payudara adalah 17 per 100.000 perempuan

“Pada 2019, angka kanker serviks sebesar 23,4 per 100.000 perempuan dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 perempuan di Indonesia. Kanker diprediksi segera menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Saat ini, angka kematian karena kanker juga terus meningkat di tengah menurunnya angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung,” ungkapnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!