- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Jumlah wilayah yang mengalami krisis air bersih sebagai dampak kekeringan akibat fenomena El Nino di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah terus meluas. Pemerintah daerah setempat menerapkan status siaga hingga November 2023 mendatang.

“Perhari ini, 5 Oktober 2023 krisis air bersih sudah terjadi di puluhan desa yang tersebar di 16 kecamatan Kabupaten Purworejo. Artinya, dampak kekeringan tahun ini sudah merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Purworejo, meski pun tidak seluruhnya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo, Hariyono, Kamis (5/10/2023).

Ia mengutarakan hingga saat ini sudah sebanyak 47 desa di Purworejo yang mengajukan suplay air bersih. Dampak kekeringan terparah terjadi di Kecamatan Bagelen,diusul Kecamatan Purworejo serta Loano.

Hingga 3 Oktober lalu tercatat sudah sebanyak 251 tangki air bersih didistribusikan kepada warga di 47 desa itu. Volume air yang diberikan secara gratis bagi warga terdampak kekeringan tersebut sudah lebih dari 1,2 juta liter.

“Dari 251 tangki air bersih itu, 121 diantaranya alokasi dari APBD Purworejo tahun 2023. Sedangkan sisanya dari relawan seperti Banser, Muda Ganesa serta bantuan dari Polri,” imbuh Haryono.

ads

Terkait bencana kekeringan yang melanda Purworejo dan sebagian besar wilayah Provinsi Jawa Tengah tahun ini, beberapa waktu lalu BPBD Purworejo menggelar rapat bersama BMKG serta beberapa intansi terkait lain. Musim kemarau tahun ini diperkirakan akan segera berakhir dalam satu bulan kedepan.

Prediksi BMKG, ujar dia, sejumlah daerah seperti Banjarnegara, Wonosobo dan Temanggung diperkirakan mulai diguyur hujan pada Oktober 2023. Sedangkan untuk Purworejo musim hujan diprediksikan baru datang pada dasarian satu atau 10 hari pertama November 2023.

Ia menyebutkan bahwa, masa siaga di daerah ini bisa saja diperpanjang jika pada November mendatang kekeringan masih terus berlanjut. Menurutnya personel BPBD bersama seluruh relawan selalu siap mendistribusikan air bersih jika ada warga yang mengajukan permintaan.

“Prakiraan BMKG November sudah turun hujan, kita berdoa sama-sama semoga El Nino segera berlalu dan musim hujan segera tiba,” imbuhnya.

Hariyono menambahkan selama masa siaga, personel BPBD bekerja dari pagi hingga malam hari. Dengan tiga armada yang dimiliki, distribusi air bersih dilakukan sejak pukul 05:00 WIB hingga 21:00 WIB.

“Dalam satu hari maksimal kami bisa mendistribusikan hingga 12 tangki. Di luar dari itu ada rekan-rekan relawan, juga Polri yang berinisiatif melakukan pendistribusian sendiri,” pungkasnya.(Dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!