- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Minuman berbahan rempah-rempah dipercaya sebagian masyarakat efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga menjadi alternatif menangkal penularan Virus Corona (Covid-19). Kondisi itu membuat produk minuman rempah laris manis dan harga komoditas rempah melonjak.

Anisa Baraba (61), warga Kampung Kepatihan Kelurahan/Kecamatan Purworejo menjadi salah satu peramu dan penjual jamu rempah sejak kabar wabah Corona merebak satu bulan terakhir. Anggota Pokja 3 PKK Kelurahan Purworejo ini mengaku tergugah menjual minuman rempah untuk menolong masyarakat sekaligus menjadi peluang usaha bagi dirinya.

“Awalnya saya dapat informasi bahwa rempah-rempah itu baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan bisa menangkal virus corona. Lalu saya coba bikin sendiri, ternyata banyak yang pesan dan mengaku badannya jadi enak,” katanya saat mengikuti acara PKK tingkat Kabupaten beberapa hari lalu.

Menurutnya, bahan jamu atau minuman rempah cukup sederhana. Ia meramu kunir, jahe, temulawak, serai, dan gula merah menjadi minuman yang segar diminum, baik hangat maupun dingin. Ia lalu menjualnya dengan harga yang cukup terjangkau dalam kemasan botol dan gelas plastik. Hingga saat ini, pesanan demi pesanan terus berdatangan, baik dari perorangan maupun kios-kios di sekitarnya.

“Ini sejalan juga dengan Pokja 3 PKK yang membawahi urusan sandang, pangan, dan perumahan. Kita juga dilatih untuk budi daya tanaman obat keluarga dan peningkatan ekonomi keluarga,” sebutnya.

ads

Sementara itu, berdasarkan pantauan di Pasar Baledono Purworejo khususnya, penjualan jamu rempah-rempah mengalami peningkatan. Seno Aji, Penjual Jamu tradisional asal Baledono mengatakan bahwa sejak adanya informasi wabah Corona di Indonesia, masyarakat mulai antusias membeli rempah-rempah.

“Khususnya jahe, kayu manis dan temulawak, sangat menjadi dominan dibeli masyarakat,” ucapnya, Rabu (18/3).

Menurutnya, sejumlah komoditas rempah mengalami kenaikan harga. Harga jahe emprit yang semula hanya Rp40 ribu per 1 Kg, sekarang naik menjadi Rp55 ribu. Temulawak yang semula 1 Kg hanya Rp3 ribu naik jadi Rp6 ribu dan Kencur 1 Kg 40 ribu naik jadi Rp55 ribu.

“Kunir 1 Kg Rp8 ribu, Kayu manis Rp75 ribu. Harga bisa stabil jika persediaan tercukupi,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!