- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Saat ini tengah marak isu pungutan liar atau pungli yang dilakukan sejumlah SMP Negeri di Kabupaten Purworejo kepada para peserta didik. Dana tersebut ditarik melalui komite untuk mendukung berbagai kegiatan di sekolah.

Menanggapi isu tersebut, kepala SMP Negeri 5 Purworejo, Wahyudi Waluyojati menjelaskan bahwa dalam penyelenggaran pendidikan ada kegiatan yang dapat dibiayai oleh APBN melalui pencairan dana Biaya Operasinal Sekolah (BOS). Pada sisi lain, ada banyak kegiatan yang tidak boleh menggunakan dana BOS dalam pembiayaanya.

Menurutnya, untuk kegiatan yang tidak boleh dibiayai melalui BOS, pemerintah melalui Kemendikbud memperbolehkan Komite Sekolah untuk menggalang sumbangan suka rela dari masyarakat.

Wahyudi menegaskan bahwa sekolah yang ia pimpin pun menerapkan konsep sumbangan suka rela wali murid. Disebutkan, hal itu bukanlah pungli karena penggalangan dana sumbangan yang dilaksanakan Komite Sekolah itu diatur secara gamblang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Permendikbud Nomor 75 tahun 2016.

“Sebagaimana ketentuan Pasal 3 Permendikbud 75 tahun 2016, Komite Sekolah dapat menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari masyarakat baik perorangan/organisasi/dunia usaha/dunia industri maupun pemangku kepentingan lainnya melalui upaya kreatif dan inovatif. Jadi bukan pungli, melainkan sumbangan suka rela,” sebut Wahyudi.

ads

Dia menjelaskan bahwa sumbangan tersebut bersifat suka rela dan telah dibahas dalam musyawarah bersama antara Komite Sekolah dengan para orang tua/wali murid. Dalam musyawarah itu pihak sekolah sama sekali tidak terlibat.

“Dalam musyawarah itu saya hanya menyampaikan program-program yang akan kami laksanakan dalam rangka mewujudkan kualitas pendidikan. Ada program yang dapat dibiayai pemerintah melalui BOS dan ada yang tidak bisa dibiayai dari BOS. Makanya saya serahkan itu ke Komite agar dibahas bersama para wali murid,” katanya.

Wahyudi kembali menegaskan bahwa, sumbangan tersebut bersifat suka rela dan tidak memaksa. Jika ada wali murid yang merasa tidak mampu untuk membayar sumbangan pihak sekolah tidak akan mempersoalkan hal itu.

“Pihak sekolah tidak memaksa, semampunya wali murid berapa itu yang kita laksanakan. Ada ruang konsultasi yang kami siapkan, bisa dimanfaatkan. Seperti warga Ngandong, saat itu dia bilang tidak mampu, langsung bilang dan kami memaklumi,” sebut Wahyudi juga.

Ia menyebutkan bahwa dana sumbangan yang diberikan wali murid tidak serta merta dibayarkan ke sekolah, melainkan melalui Bank Pembangunan Rakyat (BPR). Saat Sekolah hendak memanfaatkan dana tersebut harus mengajukan proposal ke Komite.

“Rekening dalam pengawasan bersama antara pihak sekolah dan Komite. Kami akan tahu berapa dana yang masuk setelah minta print rekening koran di bank,” katanya.

Untuk saat ini, lanjut Wahyudi, sudah ada sumbangan masuk dari para wali murid. Dana sumbangan yang diserahkan walu murid melalui rekening itu pun bervariasi antara Rp 100 ribu hingga Rp1 juta.

“Sekali lagi kami tidak memaksa harus sekian besaran. Berapa pun sumbangan yang diberi kami terima, seperti bukti print koran ini ada yang kasih 100 ribu, 500 dan ada yang Rp 1 juta, bervariasi, sesuai kemampuan masing-masing,” bebernya.

Ia menambahkan, jumlah peserta didik di SMP Negeri 5 Purworejo saat ini sebanyak 574 orang. Dari jumlah tersebut 113 diantaranya sudah memberikan dana sumbangan suka rela melalui BPR Purworejo. Dana sumbangan yang sudah masuk untuk sementara sekitar Rp60 juta.

“Untuk dana BOS tahun ini kami mendapat sekitar Rp632an juta. Besaranya menyesuaikan jumlah siswa. Dimana persiswa oleh Pemerintah dihitung sebesar Rp1 100.000,” imbuhnya.

Ia menyebutkan dana sumbayangan yang diberikan para wali murid untuk SMP N 5 Purworejo diprioritaskan untuk mendukung kegiatan siswa yang tidak dapat dibiayai melalui dana BOS. Sebagian digunakan untuk rehabilitasi sarana prasarana sekolah yang kerusakanya bersifat ringan.

“Kalau ada kerusakan berat, selama ini saya tahan untuk kami biayai melalui bantuan DAK pemerintah, buka pakai dana sumbangan wali murid. Tahun ini Alhamdulillah kami dapat DAK untuk memperbaiki plafon,” pungkasnya.(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!