- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sebanyak 24 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Purworejo akhirnya diberangkatkan ke negara Malaysia setelah menjalani serangkaian proses seleksi dan masuk daftar tunggu cukup panjang akibat pandemi Covid-19. Mereka akan langsung berkerja di sebuah pabrik elektronik melalui PT Dian Yogya Perdana Cabang Purworejo selaku Perusahaan Penempatan PMI (P3MI).

Prosesi pemberangkatan berlangsung di kantor PT Dian Yogya Perdana Cabang Purworejo yang terletak di Jalan Gajah Mada 01 Bandung Kidul Kecamatan Bayan, Kamis (15/12) siang. Para PMI yang diantar oleh keluarga masing-masing kembali mendapatkan tambahan pembekalan sebelum diberangkatkan menggunakan bus menuju ke bandara YIA. Pemberangkatan juga ditinjau langsung oleh perwakilan Dinas Perindustrian Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Dinperintransnaker) Kabupaten Purworejo dan Provinsi Jawa Tengah.

“Sebelumnya mereka sudah beberapa kali mendapatkan pembekalan, mulai dari internal kita, bersama BP3TKI di Jogja, hingga kemarin Pembekalan Akhir Pemberangkatan bersama Dinas Perindustrian Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Purworejo. Jadi hari ini hanya pemantapan dan kita pastikan sudah tidak ada kendala,” kata Kepala Cabang Purworejo PT Dian Yogya Perdana, Tri Marzuningsih.

Disebutkan, total ada sebanyak 140 PMI perempuan yang akan diberangkatkan ke Malaysia untuk bekerja di 2 perusahaan elektronik, yakni Pabrik Shin-Etsu dan Dominat Malaysia. Namun, pada tahap pertama ini, pemberangkatan baru dapat dilakukan terhadap 24 PMI khusus penempatan kerja di Pabrik Shin-Etsu. Sebagian lainnya masih menunggu visa turun.

Sebenarnya total yang diberangkatkan hari ini ada 32 orang, tapi yang dari Purworejo ini cuma 24 orang. Lainnya diberangkatkan oleh PT Dian di wilayah Cabang Kebumen dan Sragen, sesuai asalnya masing-masing,” sebutnya.

ads

Lebih lanjut disampaikan bahwa sejumlah PMI yang akan diberangkatkan ke Malaysia tersebut merupakan angkatan perdana yang melakukan pendaftaran dan proses seleksi pasca pandemi. Sebelumnya, mereka harus melalui serangkaian seleksi dan masuk daftar tunggu yang cukup panjang mengingat masih terbatasnya lowongan yang tersedia di Malaysia pasca pandemi lalu.

Seluruh PMI, lanjutnya, merupakan fresh graduate dan bukan eks PMI. Untuk pemberangkatan perdana ini dijadwalkan para PMI akan tiba di Malaysia pada malam hari dan langsung bekerja  pada pagi harinya.

“Kontrak wajibnya 2 tahun, tapi memang ada beberapa orang yang sudah menyatakan ingin langsung 5 tahun,” ungkapnya.

Sejumlah orang tua PMI mengaku mengizinkan bekerja di negeri karena sudah menjadi keinginan anak. Minin Aminah misalnya. Ibu asal Desa Kalirejo Kecamatan Grabag ini justru senang anak keduanya bisa berangkat ke Malaysia.

“Ya kami kan sudah lihat beberap tetangga yang ke luar negeri dari PT Dian dan pulangnya bisa sukses. Yang penting anak bisa menjadi diri, rajin beribadah, dan sesuai prosedur dalam bekerja,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu PMI asal Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag, Nabila aristaningrum (21) mengaku tertarik ke luar negeri untuk membantu ekonomi keluarga dan mencari modal usaha.

“Saya lulusan SMK. Ini antrenya sekitar satu tahunan lah sampai berangkat. Semoga nanti pulang bisa membuka usaha sendiri,” ucapnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!