- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Seluruh kepala desa (Kades) di Kabupaten Purworejo yang tergabung dalam Paguyuban Polosoro menyatakan komitmennya untuk mendukung dan mengawal Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kabupaten Purworejo. Salah satu fokusnya yakni mendorong percepatan penyelesaian persoalan di Desa Wadas sehingga PSN Bendungan Bener dapat dikerjakan sesuai target.

Komitmen tersebut mengemuka dalam acara Silaturahmi dan Konsolidasi Polosoro Purworejo di Ganesha Convention Hall, Rabu (16/2). Konsolidasi diikuti 469 kepala desa se-Kabupaten Purworejo dan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Polosoro, Suwarto, bersama jajarannya. Hadir Ketua Bidang Organisasi DPP Perkumpulan Apapratur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Heri Nugroho dan Sekretaris DPD Papdesi Jawa Tengah Hery Setyo Pranadi.

Suwarto dalam arahannya mengungkapkan bahwa selama ini sejumlah wilayah di Kabupaten Purworejo kerap kekurangan air, khususnya untuk irigasi pertanian. Karena itu, pihaknya mendorong pemerintah mempercepat proyek Bendungan Bener yang nantinya juga akan menjadi pengendali banjir di sejumlah wilayah kecamatan, seperti Purwodadi dan Bagelen.

“Ayo kita sengkuyung PSN. Kita tunjukkan ke pemerintah provinsi maupun pusat bahwa kita mendukung Bendungan Bener. Dengan adanya bendungan, otomatis perekonomian Purworejo juga akan meningkat,” ungkapnya.

Terkait persoalan di Desa Wadas yang menjadi lokasi quarry untuk pembangunan Bendungan Bener, Suwarto juga menegaskan bahwa Polosoro siap pasang badan. Menurutnya, hadirnya pihak-pihak dari luar daerah selama ini telah menjadi provokator dan memicu terjadinya konflik di desa tersebut. Karenanya, Polosoro menyatakan dengan tegas menolak masuknya provokator.

ads

“Kita harus siap membetengi Purworejo agar tidak dimasuki provokator dari luar daerah,” tegasnya.

Selain Bendungan Bener dengan persoalan Desa Wadas, Polosoro juga komitmen untuk mengawal 2 PSN lain di Kabupaten Purworejo, yakni Badan Otorita Borobudur (BOB) dan Pembangunan Jalan Tol Ruas Cilacap-Jogjakarta.

“Polosoro ini paguyuban dengan jumlah Kades dan perangkat desa terbesar di Jawa Tengah. Kita harus mampu menyukseskan program-program pemerintah yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Ketua Bidang Organisasi DPP Papdesi, Heri Nugroho, mengapresiasi komitmen Polosoro. Menurutnya, Kades memenag memegang kendali pemerintahan di tingkat paling bawah di wilayahnya masing.

“Orang luar tidak boleh membuat kisruh di Purwprejo, saya setuju. Kedaulatan wilayah harus kita jaga bersama-sama,” katanya.

Pada bagian lain, Heri menyebut bahwa Polosoro dan Papdesi merupakan organisasi yang sama. Pihaknya menghargai pemakaian nama Polosoro sebagai paguyuban di Kabupaten Purworejo, seperti Papdesi di kabupaten/kota lain.

“Karena itu kita sepakati saja bahwa Papdesi Purworejo diketuai oleh Suwarto. Papdesi juga Polosoro, Polosoro juga Papdesi,” ungkapnya.

Acara konsolidasi berlangsung singkat. Selain mendengarkan arahan dari Ketua Polosoro dan Papdesi, forum diisi dengan penyampaian aspirasi oleh perwakilan peserta. Kades Wadas, Fahri Setiyanto, juga dihadirkan untuk menyampaikan gambaran kondisi di Desa Wadas saat ini. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!