- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) — Bersamaan dengan hari jadi Kota Surabaya ke 730, Primaya IVF Makassar dan Smart Fertility Clinic – member of Primaya Hospital Group, kembali hadir di Grand City Surabaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Surabaya pada khususnya dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya, terutama yang memerlukan layanan fertilitas terbaik.

Primaya IVF Makassar berlokasi di Rumah Sakit Primaya Makassar lantai 9, Jl. Urip Sumoharjo, Kota Makassar. Sedangkan Smart Fertility Clinic saat ini berlokasi di 2 tempat yaitu di Rumah Sakit Primaya Evasari, Jakarta Pusat dan di Rumah Sakit Primaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Di dalam menjalankan layanan fertilitas terintegrasi, Primaya IVF dan Smart Fertility Clinic melakukan sinergi dengan Smart IVF di bawah arahan Prof.Dr.dr. Budi Wiweko, SpOG, Subsp-FER, MPH, Int. Aff.
RANZCOG pada tahun 2022 yang lalu, saat ini semuanya berada di bawah naungan PT Anugerah Bangsa Indonesia.

ads

Direktur Utama PT. Anugerah Bangsa Indonesia, Ade Gustian Yuwono mengatakan bahwa selama 5 tahun terakhir Klinik IVF di Rumah Sakit Primaya Makassar, yang di saat awal berdirinya bekerja sama dengan klinik IVF yang lain, telah melayani lebih dari 4.000 pasien pasutri. Dimana lebih dari 1.500 di antaranya telah terkonversi menjadi Cycles IVF hingga saat ini.

Sedangkan Smart IVF sebagai cikal bakal Smart Fertility Clinic juga telah berpengalaman melayani ribuan pasien program IVF (Bayi Tabung) sejak berdiri tahun 2012 yang lalu.
“Saat ini kami telah melakukan peningkatan fasilitas maupun kapasitas Klinik Primaya IVF dan Smart Fertility Clinic, dilengkapi dengan teknologi terbaru dan tim dokter yang ahli di bidang fertilitas, tujuan kami untuk dapat melayani lebih banyak masyarakat yang membutuhkan layanan bayi tabung di seluruh Indonesia, namun dengan harga yang sangat terjangkau,” ucapnya.

Kata Ade, setelah relaunching fasilitas baru di bulan Maret 2023 yang lalu, Primaya IVF Makassar diproyeksikan dapat melayani 2000 pasien peserta program fertilitas setiap tahunnya, di mana 500 cycles di antaranya merupakan program bayi tabung atau IVF, dan tingkat keberhasilan atau pregnancy rate yang dituju di atas 50%. Sedangkan Smart Fertility Clinic mulai tahun ini juga akan dikembangkan ke seluruh Indonesia bahkan yang saat ini belum terdapat klinik IVF secara merata, seperti di Kalimantan, Sulawesi, Papua serta NTB – NTT.

“Kami hadir dengan pembaruan teknologi bayi tabung yang digunakan, di antaranya meliputi program IUI, IVF dengan ICSI dan IMSI, analisa kromosom modern dengan teknologi PGT-A, Timelapse Incubator, teknologi ERA / MIRA untuk Embryo Transfer yang optimal , Embryo – Sperm – Oocyte Preservation dan sebagainya,” ucapnya.

“Banyak hal yang membedakan klinik fertilitas kami dengan klinik IVF yang lain. Selain dari sisi teknologi terbaru, program layanan kami juga sangat holistik tidak hanya terbatas pada bayi tabung semata, melainkan permasalahan fertilitas pada umumnya hingga saat memasuki periode menopausal. Solusi yang ditawarkan oleh klinik kami sangat beragam, dan disesuaikan (tailor made) dengan kebutuhan konsumen atau pasien kami, di mana setiap pasien akan ditemani oleh seorang Duta Primaya atau Smart Fertility Clinic yang mendampingi pasien selama mengikuti program fertilitas di tempat kami. Dan uniknya, layanan istimewa di Primaya IVF dan Smart Fertility Clinic tersebut tidaklah menjadi layanan yang mahal atau eksklusif, namun justru sangat terjangkau oleh keluarga Indonesia,” tambah Ade lagi.

Bersamaan dengan kegiatan ini, juga dilaksanakan Fertility Sharing dengan menghadirkan Tokoh Fertilitas dan Bayi Tabung Indonesia sekaligus Founder dari Smart IVF.

Sementara Komisaris PT SFI CEO Smart IVF, dr. Fachry Achmad Prodjokusumo, MPH., menjelaskan, Smart Fertility Clinic ini sesuatu yang sangat perlu diedukasi kepada masyarakat Indonesia, karena calon-calon pasien ini mengira bahwa keberhasilan kita masih kalah dibanding dengan clinic-clinic di negara lain, seperti Malaysia, Singapura.

Menurut dr. Fachry, kita sudah memakai teknologi yang sama dengan yang ada di negara Singapura, Malaysia, Vietnam, maupun Australi. Bahkan dengan Smart Fertility Clinic ini Primaya IVF memakai teknologi yang paling canggih dalam perawatan embriologi, pembentukan pasang embriologi itu. Karena kita bisa memperhatikan pertumbuhan atau perkembangan embriologi itu dalam 24 jam dengan adanya kamera.

“Kita bisa memberikan suatu gambaran kepada pasien, bahwa bagaimana embrio milik pasien itu berkembang dan bagaimana kualitas dari hari ke hari,” ujarnya.

Sementara itu dr. Rahmawati Thamrin Sp.And Dokter Spesialis Andrologi Primaya IVF Makassar mengatakan “Kami yakin mampu bersaing dengan fasilitas IVF lainnya termasuk fasilitas IVF di luar negeri, serta berkomitmen senantiasa terus meningkatkan good quality of service dan good quality of outcome ” ujarnya.

Sementara Verawaty Sinurat, Head of Embriologist Smart Fertility clinic, mengatakan, PGT-A menjadi salah satu solusi dalam proses melakukan bayi tabung dan kita menginginkan tingkat keberhasilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan hanya sebatas bayi tabung saja.

PGT-A atau screening aneuploidi adalah teknologi reproduksi yang dilakukan dengan siklus In-Vitro Fertilisation (IVF) atau program bayi tabung. Ia ini digunakan untuk menganalisa kromosom embrio sebelum di transfer ke dalam rahim.

Lebih lanjut Verawaty mengatakan, kebanyakan masyarakat Indonesia ketika sudah memiliki anak pertama perempuan/laki-laki, harapannya anak kedua laki-laki/perempuan.

Semakin berkembangnya teknologi otomatis bayi tabung menjadi kondisi pasaran yang ada di masyarakat.

“Saya sudah punya anak pertama dan jaraknya sudah 10 tahun, kita beranggapan kita tidak ingin Fertility, sedangkan itu sebenarnya Infertilitas sekunder, yang mana sudah memiliki anak tapi jaraknya lumayan jauh, berarti ada kendala, karena bisa punya anak yang pertama, kenapa yang kedua tidak bisa. Dan banyak sekali di media sosial yang mempromosikan atau mengedukasikan bayi tabung, jadi pada akhirnya memang pemilihan gender itu menjadi salah satu tren yang muncul saat ini,” tandasnya.

Ia menambahkan, Karena tanpa kita sadari, banyak juga pasien-pasien dengan Infertilitas sekunder yang datang ke kami dengan memilih program yang akhirnya mereka ingin memiliki anak dan proses pemilihan gender. Dan Menkes masih memperbolehkan pemilihan gender khusus untuk anak kedua.

Mengenai Hukum Agama Tentang Bayi Tabung

dr. Fachry menuturkan, mengenai hukum agama sebenarnya di Indonesia ini sudah sesuai, masih sejalan koridor-koridor agama. MUI di tahun 1978 sudah mengeluarkan fatwa halal untuk prosedur bayi tabung. Dan kalau kita mau lebih rinci lagi, kita bisa berujuk kepada fatwa-fatwa dari ulama-ulama di luar negeri, misalnya Arab Saudi, sudah banyak fatwa-fatwa yang dikeluarkan bahwa bayi tabung itu halal dan diperbolehkan.

Ia juga menjelaskan, Sebenarnya kalau bisa melihat dari beberapa aspek atau tahap, setiap tahap itu tidak ada yang bertentangan dengan agama, semuanya bisa di logikakan dan semuanya bisa dicarikan referensi agama, bahwa misalnya bagaimana ovarium dilakukan itu tidak ada yang bertentangan dengan agama, yang kita berikan zat-zat yang tidak bertentangan dengan agama.

Sementara Verawaty Sinurat menambahkan, secara kode etik maupun secara agama prosedur bayi tabung kondisinya dihalalkan di Indonesia. MUI dan Menkes sudah menyatakan halal dan diperbolehkan.

“Sejak datang pertama yang pasien yang akan dapatkan dari clinic kami adalah jika mau program bayi tabung. Yang pertama kita minta adalah surat nikah. Jadi tidak serta merta pasien datang menunjukkan KTP dan berkata : “kita mau bayi tabung”, itu tidak bisa. Nikah siri tidak bisa,” ungkapnya.

“Dan ketika masuk ke laboratorium, kita cek lagi ke bagian administrasi. Karena kami tidak mau di laboratorium sendiri menyatukan sel telur dan sel sperma bukan dari pasangan sahnya,” ucapnya.

Dengan mengusung hashtag #KehamilankuPilihanku, selain mempunyai teknologi terdepan di bidang bayi tabung, termasuk terapi pelengkap adjuvant fertility, kendali program fertilitas berada di tangan pasien.

Sistem terintegrasi yang telah dibangun juga akan memudahkan pasien dalam melakukan pencarian informasi, booking konsultasi secara mandiri maupun pendaftaran layanan mandiri dan pasien dapat memantau perkembangan embrio dari manapun.

(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!