- iklan atas berita -

Beijing – Pendiri Ali Baba, Jack Ma menghilang usai mengkritik Pemerintah China. Presiden China, Xi Jinping dikenal sebagai tangan besi. Dia tak segan menyikat siapa pun yang dianggapnya tidak memiliki visi untuk “membesarkan China”.

Geram karena di kritik Jack Ma,Presiden Xi Jinping sendiri yang langsung memerintahkan penundaan rencana IPO Ant Group, perusahaan finansial dan pembiayaan milik Jack Ma.

Sejak Presiden Xi berkuasa pada akhir 2012, tak sedikit konglomerat yang harus berurusan dengan pemerintah China. Dan Xi yang juga menjadi Sekjen Partai Komunis di China itu sendiri dikenal dengan tangan besi.

Pada tahun 2017, salah satu orang terkaya di China Wang Jianlin harus berurusan dengan Presiden Xi Jinping. Wang adalah pemilik dari Dalian Wanda Group, yakni konglomerasi properti, pemilik jaringan bioskop terbesar di China, hotel, wisata, bahkan saham di klub sepak bola Spanyol Atletico de Madrid.

Dalian Wanda Group memiliki begitu banyak uang, hingga mereka aktif berinvestasi di luar China sekaligus membesarkan nama mereka. Menanamkan uang di properti di Eropa, Australia, hingga Amerika. Karena agresif menghabiskan miliaran dollar untuk berinvestasi di luar China, Presiden Xi membuat serangkaian kebijakan yang membatasi gerak-gerik Dalian Wanda Group. Salah satunya, tidak boleh mendapatkan pinjaman modal dari bank.

ads

Tapi, yang terparah, adalah pemilik Anbang Insurance Group Wu Xiaohui yang “dikorbankan”. Pada 2018, Wu Xiaohui dihukum 18 tahun penjara dengan tuduhan penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan. Asetnya sebesar USD1,67 miliar disita negara. Dan hukuman yang diterimanya dianggap paling panjang untuk seorang pebisnis di China.

Alasan Wu Xiaohui dipenjara, karena perusahaannya terlalu cepat sukses dan menginvestasikan uangnya ke luar negeri. Salah satunya, membeli hotel Waldorf Astoria di New York dan sejumlah properti supermewah lainnya. Pemerintah China “beralasan” ekspansi Anbang ini bisa memberi kerugian sistemik terhadap sistem keuangan negara.

Di sidang, Wu mengatakan bahwa ia bisnis yang ia lakukan bukan bisnis baru di industri. Dan ia merasa tidak melanggar hukum apapun.

”Presiden Xi tidak peduli Anda superkaya atau tidak,” ujar salah satu pejabat tinggi di China kepada WSJ. ”Yang ia pedulikan, apa yang Anda lakukan setelah Anda kaya. Apakah tujuan Anda sudah sesuai dengan tujuan negara?,” tambahnya. (ins)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!