MetroTimes (Banyuwangi) – Banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah dalam mengkampanyekan belanja produk UMKM dan tetap memakai masker . Di Jatim, kampanye belanja produk UMKM dan tetap memakai masker dikemas oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui bersepeda (gowes) bersama sama di seluruh kabupaten kota. Kegiatan ini menjadi ajang rutin Gubernur Khofifah setiap akhir pekannya. Kali ini, giliran Kabupaten Banyuwangi menjadi tujuan gowes Gubernur Khofifah bersama instansi vertikal terkait utamanya dalam hal pemulihan ekonomi.
Untuk mendukung kampanye memakai belanja produk UMKM dan pakai masker, Gubernur Jatim juga mengunjungi pelaku UMKM dan galeri produk UMKM serta membagi-bagikan masker dan sembako kepada masyarakat yang berada di jalur saat gowes. Kegiatan gowes dan pembagian masker di Bumi Blambangan ini menempuh jarak sekitar 9,6 km. Dimulai dari Lorong Bambu Taman Blambangan Banyuwangi berlanjut ke Pasar Induk Banyuwangi – Radio Mandala FM – UMKM Batik Seblang – peninjauan Pusat Oleh – oleh Osing Deles dan yang terakhir membagikan berbagai program baik dari pemerintah pusat maupun pemprov Jawa Timur.
“Pembagian masker dan pembagian sembako ini sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang terdampak karena pandemi Covid-19 sementara belanja UMKM menjadi pengungkit pergerakan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Tampak terlihat dalam rombongan gowes Gubernur Jatim adalah, Sekda Prov. Jatim Heru Tjahjono, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Ka. KPw. BI Jatim Difi Ahmad Johansyah, dan Kanreg OJK 4 JATIM Bambang Mukti Riyadi dan berbagai instansi vertikal lainnya serta OPD Pemprov Jatim.
Selain melakukan gowes keliling Banyuwangi, Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyerahkan bantuan di Lorong Bambu Taman Blambangan, Kab. Banyuwangi. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyerahkan secara simbolis 12.062 bidang Sertifikat Program Strategis Nasional, Instansi Pemerintah dan Lembaga Keagamaan kepada sepuluh orang perwakilan masyarakat.
Dilanjutkan dengan penyerahan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa kepada lima orang dan lima BKK Pemberdayaan BUM Desa masing-masing Rp 50 jt. Bantuan Kredit Program Dana Bergulir dan PEN kepada tiga orang dengan total Rp 1,3 M, Kartu OPOP Jatim Berdaya dan Program Satu Rekening Satu Pelajar ( KEJAR ) dari Bank Jatim kepada dua Pondok Pesantren serta Bantuan Kredit Program Dana Bergulir dan PKPJ dari Bank UMKM kepada tujuh orang.
Selanjutnya, Gubernur Jatim juga menyerahkan Sertifikat Penjaminan Kredit Mikro Dan Bantuan Peralatan Usaha dari PT. Jamkrida sebanyak kepada lima orang pengusaha yang masing-masing sebesar Rp 5 juta. Dilanjutkan dengan Simbolis Penyaluran KUR Mikro, KUR Super Mikro dan BPUM dari Bank BRI kepada enam orang pengusaha mikro, lima orang dari Bank BNI, dan Bank Mandiri sebanyak lima orang pengusaha.
Disertai pula dengan penyerahan Bantuan Subsidi Upah dan Penerima Manfaat Program BPJS Ketenagakerjaan kepada saudara Mulyawan sebesar Rp 135 juta, saudara Andika sebesar Rp 152 juta dan Makrus Ali sebesar Rp 42 juta. Gubernur Khofifah juga menyerahkan santunan Bagi Korban Meninggal Akibat Covid-19 kepada empat orang ahli waris.
Dan yang tak kalah spesial, pada kesempatan tersebut Khofifah juga menyerahkan Bantuan 10.000 Batang Bibit Kopi, 5000 Batang Bibit Kelapa Genjah, Bangunan, Alat Pengolahan dan Alat Sangrai Kopi senilai Rp 287 juta
.
Ingatkan Proses Tanam, Petik, Olah, Kemas dan Jual.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengingatkan tentang industri pasca panen agar Masyarakat Jatim lebih sejahtera. Ia menyarankan agar masyarakat tidak hanya proses menanam dan memanen saja, tapi bisa memulai dari proses tanam, petik, olah, kemas, dan jual. “Saya berharap masyarakat tidak hanya tanam dan jual di pasar, tapi bisa tanam, petik, olah, kemas, dan jual. Kalau tanam saja dan jual maka tidak bisa memberi nilai tambah yang cukup,” ungkap Khofifah.
Menurutnya, format seperti itu harus dibangun sesegera mungkin. Dengan tujuan adanya percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.” Dengan diberikan bantuan bantuan dari peemrintah tadi, juga diharapkan menjadi salah satu percepatan peningkatan kesejahteraan madyarakat, terutama disaat pemulihan kondisi ekonomi di saat pandemi Covid-19,” tuturnya.
Mantan Mensos RI, mengatakan pada posisi dimasa pandemi Covid-19 , posisi pemerintah adalah harus membangun motivasi masyarakat melalui mendorong pergerakan ekonomi agar tetap sehat. Salah satunya, dengan bersepeda mengungkit potensi potensi lokal. Sebagai contoh di Banyuwangi dimana menjadi salah satu destinasi prioritas di sektor wisata. Banyuwangi menempati urutan nomor 3 sektor wisata tujuan masyarakat untuk berlibur di masa pandemi Covid-19. Hal ini akan mendorong sektor riil di Banyuwangi terus bergerak. “Salah satu syarat agar ekonomi suatu wilayah bisa bergerak adalah masyarakatnya patuh terhadap protokol kesehatan (protkes). Apabila patuh terhadap protkes maka perekonomian membaik dan pastinya kesejahteraan meningkat,” imbuhnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu. membuktikan selama mengunjungi Banyuwangi dimasa pandemi Covid-19, baik pelaku ekonomi terutama hotel dan restoran sangat patuh terhadap protkes. Bukan hanya pelakunya tapi juga pengunjung harus taat protkes. “Hanya dengan cara ini pola adaptasi baru di masa pandemi Covid-19 bisa dilaksanakan, sehingga pandemi bisa berhenti penyebarannya,” tambahnya. (nald)