- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Di tahun 2021, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan berbagai inovasi untuk percepatan peningkatan pelayanan publik. Inovasi pelayanan publik pada dasarnya adalah output dan outcome dari reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi yang laksanakan dengan berbagai kebijakan dan inovasi ini pada akhirnya yang nanti akan dinilai, dievaluasi, dirasakan, dan dipersepsikan oleh masyarakat.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan, inovasi ini dilakukan dengan memperhatikan kepentingan pembangunan masyarakat, sesuai dengan program Nawa Bhakti Satya yang dilaksanakan dengan prinsip kerja Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan dan Responsif (CETTAR).

“Inovasi bukan semata-mata untuk ikut kompetisi, tapi tujuan strategis jangka panjang dari Pemprov Jatim,” ujarnya dalam rapat inovasi OPD Pemprov Jatim, secara virtual, Rabu (20/01/2021).

Gubernur Khofifah dalam arahanya, mengatakan payung inovasi layanan kesehatan di Jawa Timur yaitu dari reformasi sistem kesehatan nasional.

ads

Reformasi tersebut mencakup delapan area yang akan fokus dibenahi, seperti pendidikan dan penempatan tenaga kesehatan, penguatan Puskesmas, peningkatan kualitas Rumah Sakit dan pelayanan kesehatan Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK), kemandirian farmasi dan alat kesehatan, ketahanan kesehatan, pengendalian penyakit dan imunisasi, pembiayaan kesehatan, serta penggunaan teknologi informasi dan pemberdayaan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, dr Herlin Ferliana MKes, mengatakan selain penanganan dan vaksinasi Covid-19, di tahun 2021 masih ada program prioritas di Bidang Kesehatan yang harus tetap berjalan di era pandemi ini. Antara lain, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), stunting pada Balita, penyakit menular (TBC, HIV/AIDS, Kusta dan Demam Berdarah), serta penyakit tidak menular (Hipertensi, Kangker dan Gangguan Jiwa).

Selain itu, Dinkes Jatim juga mempunya program prioritas yaitu menaikan angka gizi masyarakat dan cakupan imunisasi dasar lengkap.

“Beberapa UPT Rumah Sakit di Jawa Timur mempunyai inovasi layanan publik di bidang kesehatan, seperti Rumah Sakit Paru Jember mempunyai program Peka TBC (Pengola Kasus Tuberkulosis), Kecamatan Merdeka TBC, Lapas Bebas TBC, OTT dengan Drone dan Busy Covid-19,” terangnya.

RSUD milik Pemprov Jatim seperti RSUD dr Soetomo Surabaya, RSUD Saiful Anwar Malang, dan RSUD dr Soedono Madiun, akan memprioritaskan inovasi kepada infratsruktur dan fasilitas layanan kesehatan.

Gubernur Khofifah pun mengungkapkan dukungannya dalam hal Internasionalisasi Rumah Sakit-Rumah Sakit milik Pemprov Jatim. Hal ini tentu dengan didukung big data yang terintegrasi sebagai implementasi inovasi fasilitas layanan kesehatan. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!