- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Purworejo resmi dicanangkan, Senin (25/1). Pencanangan sekaligus vaksinasi dosis pertama kepada Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Fokopimda) berlangsung di kompleks RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo.

Acara dibuka oleh Sekda Kabupaten Purworejo, Drs Said Romadhon, mewakili Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM dan Wakil Bupati Yuli Hastuti yang berhalangan hadir. Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi, menjadi orang pertama penerima suntikan vaksin. Dilanjutkan Sekda, Kapolres AKBP Rizal Marito, Dandim 0708 Letkol Inf Lukman Hakim, perwakilan IDI Purworejo, tokoh agama, serta para tenaga kesehatan.

“Untuk memulai pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Purworejo sebelum nantinya dilaksanakan secara massal kepada masyarakat yang masuk sasaran vaksinasi, Forkopimda merupakan orang-orang pertama yang diberikan vaksin. Ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa Vaksin Sinovac yang digunakan aman karena sudah mendapatkan izin dari BPOM dan dinyatakan halal oleh MUI,” kata Sekda.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo, dr Sudarmi, dalam laporannya menyebut di Kabupaten Purworejo sampai dengan 23 Januari 2021 terdapat 3.681 konfirmasi Covid dengan 120 kasus konfirmasi yang meninggal.

“Kasus tersebut telah tersebar di seluruh kecamatan dan hanya tinggal 96 desa/kelurahan yang masih belum ditemukan kasus,” sebutnya.

ads

Diungkapkan, dalam vaksinasi ini Tenaga Kesehatan (Nakes), Pelayanan Publik (termasuk TNI dan Polri), dan Lansia menjadi prioritas sasaran hingga April 2021. Kemudian kalangan masyarakat rentan dari aspek sosial dan ekonomi serta masyarakat umum dijadwalkan pada April 2021 hingga Maret 2022.

Menurutnya, pandemi baru akan selesai jika telah tercapai Herd Immunity atau kekebalan komunitas, dimana minimal 80 persen masyarakat telah memiliki kekebalan terhadap Covid-19. Untuk mencapai herd Immunity itu diperlukan vaksinasi terhadap 70 persen kelompok sasaran.

“Oleh karena itu, perlu segera dilakukan intervensi, tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan, melainkan juga intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi,” ungkapnya.

Sudarmi menerangkan, dalam vaksinasi ini digunakan vaksin merk Sinovac dengan platform vaksin inaktivasi/ inactivated virus vaccines yang telah dinyatakan aman dengan terbitnya EUA, dan halal dengan sertifikat MUI.

“Bagi yang akan menjalani vaksinasi, harus lolos skrining kesehatan dulu,” terangnya.

Usai menjalani vaksinasi, jajaran Forkopimda memberikan testimoni. Mereka mengaku bahwa disuntik vaksin Covid-19 tidaklah sakit dan tidak ada efek samping berarti.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD dr Tjitrowardojo, dr Kuswantoro, menuturkan, kesiapan rumah sakit umum milik daerah dalam menjalankan tugas penanganan covid-19 sampai dengan saat ini masih baik. Banyaknya tenaga kesehatan yang harus membagi tugas antara pelayanan umum dengan covid-19, juga tidak mengganggu layanan umum rumah sakit.

“Kami menyiapkan semuanya. Mulai dari tempat yang representatif, fasilitas yang cukup, serta tenaga medis yang memadai. Meski banyak tenaga (medis) yang bertugas (untuk penanganan covid-19), tidak mengganggu pelayanan umum (rumah sakit),” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!