Metro Times Kendal – Setelah resmi melaunching aplikasi Penerapan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal menjadi pemerintah daerah yang pertama kali menggunakan aplikasi Srikandi di Indonesia.
Dengan menggunakan aplikasi ini, Pemkab Kendal menjadi pilot projeck nasional aplikasi yang merupakan integrasi antara pengelolaan arsip dinamis secara instansional berbasis digital.
Launching aplikasi Srikandi di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Senin (24/5/2021), disaksikan langsung secara virtual oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Sumrahyadi Soemedi. Ia mengatakan, jika Kabupaten Kendal adalah pemerintah daerah yang pertama di Indonesia yang menggunakan SRIKANDI dan menjadi Pilot Projeck Nasional.
“Pemanfaatan fitur dalam SRIKANDI meliputi Aplikasi yang telah berbasi Cloud disimpan di Pusat Data Nasional sehingga instansi tidak perlu menyediakan infrastruktur sendiri, naskah dinas antar instansi dapat dilakukan secara elektronik setiap saat, pengelolaan naskah dinas sebagai arsip dapat dilakukan lebih cepat oleh unit kerja,” katanya.
Adapun SRIKANDI diatur dalam Keputusan Menteri PAN & RB nomor 679 tahun 2020 tentang Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis, pelaksana ketentuan pasal 36 dan pasal 43 Peratran Presiden Nomor 95 tahun 2018 tentang sistem Pemerintah Berbasis Elektronik.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto berharap, aplikasi Srikandi dapat menjadi semangat bersama untuk mewujudkan pemerintahan yang lebik baik lagi melayani masyarakat dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Semoga dengan ini pula percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat bisa lebih dipercepat,” kata Dico Ganinduto.
Aplikasi SRIKANDI pada kepemerintahan Kendal dapat menghadirkan birokrasi 4.0, sehingga otomasi, Big data analysis dan kecerdasan buatan menjadi masa depan dari Pemerintah Kabupaten Kendal. Diharapkan, dengan aplikasi ini dapat memberikan dampak besar pada pemerintahaan saat ini, kecepatan tentu menjadi hal yang paling utama lantaran saat ini bisa dilakukan pengecekan secara digital.
“Sebelumnya kita menggunakan kertas tentunya kita harus ada dilokasi, saat ini kita bisa melalui digital kita periksa dan kita bisa melakukan tindakan secara langsung walaupun kita berada diluar kota sedang melaksanakan dinas luar,” ujarnya.(Gus)
