- iklan atas berita -

 

 

Metro Times Semarang – Pondok Pesantren (Ponpes) Durrotu Ahlissunnah Wal-Jama’ah (Durrotu Aswaja/PPDA) Banaran Gunungpati Semarang Menyemarakkan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 dengan beragam kegiatan, salah satunya dengan turnamen futsal atau Aswaja Cup II. Futsal merupakan agenda penutup atau puncak gelaran HSN tahun ini.

 

Ketua panitia Aswaja Cup ke-II Tahun 2021, Akbar Pristia Nugroho melaporkann, gelaran futsal berlangsung selama dua hari dengan jumlah peserta 30 tim atau klub. “Animo peserta cukup tinggi, baik dari pesantren, kampus dan umum. Tidak hanya dari kota Semarang saja, tapi juga dari luar kota Semarang,” ujar Akbar usai acara acara pentupan turnamen futsal Aswaja Cup Kedua di Merdeka Stadium Sekaran Gunungpati Kota Semarang, Minggu (24/10) malam.

ads

 

Akbar membeberkan, lima Kota/Kabupaten yang mengikuti futsal diantaranya; Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Kendal dan Pemalang

“Turnamen ini menjadi penting untuk menjadi sarana lebih mempopulerkan hari santri nasional,” kata Akbar menirukan pesan Kiai Agus Ramadhan.

 

Akbar menambahkan, tampil sebagai Juara 1, Hokya Joss FC dari Mranggen Demak setelah berhasil menekuk Pukaku FC dari Pemalang. “Saya dapat informasi turnamen ini dari grup futsal facebook kebetulan ada postingan turnamen. Kita musyawarah sama temen-temen yang sebetulnya juga bukan satu grup, tapi sengaja membuat tim ini,” kata Kapten Hokya Joss Muhammad Miftahul Munir.

 

Setahu saya, lanjut dia pesantren kalau ngadain futsal itu antarpesantren. Ini untuk umum. Karena itu dirinya sudah optimis bisa juara, “Jadi kalau pesantren kan terlalu berat untuk lawan yang umum, santri lebih banyak ngaji, apalagi juga jadi mahasiswa, waktu latihannya minim,” ujarnya.

 

Dengan prestasi itu, dia berencana akan mengelola tim yang sudah solid tersebut untuk menambah anggota agar terus berkembang. Dirinya juga mengapresiasi turnamen yang berjalan dengan relatif lancar tidak ada kendala yang berarti, “Salut, panitia dan peserta orangnya baik-baik, ramah-ramah. Semoga tambah sukses, tambah maju,” tegasnya

 

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Durrotu Ahlissunnah Wal-Jama’ah (Durrotu Aswaja/PPDA) Banaran, Kiai Agus Ramadhan menuturkan,

tantangan santri dari masa ke masa adalah kreatif dalam berdakwah. Tidak hanya memanfaatkan media sosial dengan konten religiusitas yang menyejukkan, lebih dari itu berdakwah melalui hobi olahraga, salah satunya futsal.

“Kita hidup di zaman milenial, makanya kita harus pandai dalam menggarap segmen dakwah kita agar tidak digarap oleh minhum (islam golongan selain aswaja ala NU,-red) ini (generasi mienial) harus jadi minna (bagian dari golongan kita), bagian kita ahlussunnah NU,” ucap Kiai Agus usai menyerahkan tropi dan piagam penghargaan bagi pemenang

 

Menurut Kiai Agus, futsal menjadi olahraga alternatif pengganti sepakbola karena lebih mudah untuk mendapatkan lapangan yang standar dan nyaman. “Futsal ini menjadi olahraga yang digemari generasi muda kita, para peminat futsal haris kita rangkul,” ucapnya.

 

Sebab, menurutnya selain menjaga generasi muda dari paham non ahlussunnah wal-jamaah, futsal juga menjadi media dakwah efektif untuk menjauhlan generasi muda dari bahaya narkoba.

“Olahraga ini menjadi aktifitas untuk menghilangkan pikiran negatif, agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif seperti narkoba. Santri harus pandai mengemas kegiatan untuk merangkul masyarakat,” tuturnya.

 

Dengan turnamen tersebut, Kiai Agus juga berharap menjadi sarana untuk merekatkan persaudaraan antar santri maupun dengan masyarakat luas. “Saya harap futsal ini bisa merekatkan santri dengan sesama santri dan masyarakat,” ungkapnya. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!