- iklan atas berita -

Oleh Tim Peneliti (Yuli Puspita Devi dan Muthmainnah)

 

MetroTimes (Surabaya) – Imunisasi merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Mengingat imunisasi dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi yang dinilai efektif untuk mencegah bayi dan balita dari penyakit tertentu. Selain itu, imunisasi menjadi upaya dalam memenuhi Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua. Kata kunci pada poin ketiga dari SDGs ini terletak pada kata ‘sehat’ dan ‘sejahtera’. Hal ini memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu kesehatan bagi semua masyarakat baik dari kalangan usia muda maupun kalangan usia tua serta kesejahteraan yang diharapkan dapat dirasakan oleh semua manusia yang ada di dunia tanpa memandang usia dan status sosial ekonomi.

Berbagai studi di negara lain juga mengindikasikan adanya penyakit yang muncul pada bayi dan balita adalah disebabkan oleh kurangnya cakupan imunisasi di wilayah tersebut. Maka dari itu, imunisasi dasar lengkap bersifat wajib didapatkan oleh bayi dan balita di Indonesia.

Cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia dapat dikaji secara individu ataupun secara agregat (baik dalam kabupaten/kota atau provinsi). Data terkait dengan imunisasi dasar lengkap pada setiap provinsi selalu diupdate oleh Kementerian Kesehatan RI dengan menghasilkan Laporan Profil Kesehatan setiap tahun.

ads

Sayangnya, dari data Profil Kesehatan Indonesia masih terdapat berbagai permasalahan cakupan imunisasi dasar lengkap dalam mencapai target nasional. Hal ini yang melatarbelakangi penulisan artikel dengan Judul “Pendekatan Ekologi Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Indonesia (2017-2019)”. Analisis menunjukkan hal yang menarik dengan menggunakan studi perbandingan tiga tahun berturut-turut didapatkan hasil bahwa hal imunisasi dasar lengkap di Indonesia sangat tergantung pada cakupan kunjungan neonatal pertama. Hal ini dapat dipahami karena salah satu pelayanan dalam kunjungan neonatal pertama sama dengan salah satu indikator imunisasi dasar lengkap yaitu imunisasi DPT. Sehingga wajar apabila cakupan kunjungan neonatal menjadi hal yang berhubungan dengan cakupan imunisasi dasar lengkap selama tiga tahun berturut-turut.

Selain itu, terdapat kajian yang menarik bahwa kurangnya kecukupan bidan juga dapat berdampak pada cakupan imunisasi dasar lengkap. Hal ini bukan karena rendahnya jumlah bidan di Indonesia, melainkan karena distribusi bidan yang masih kurang merata di Indonesia. Pada beberapa puskesmas, jumlah bidan jauh lebih dari cukup namun di wilayah terpencil ketersediaan tenaga bidan di puskesmas masih rendah.

Maka dari itu disarankan bagi stakeholder terkait untuk dapat membantu meningkatkan distribusi bidan yang merata di Indonesia dan cakupan kunjungan neonatal dengan memberi perhatian lebih pada kader dan wilayah dengan penduduk miskin relatif tinggi. Selain itu, adanya pandemi sejak awal tahun 2020 di Indonesia berdampak pada surutnya cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Indonesia. Berbagai masalah yang timbul akibat dari pandemi COVID-19 pada imunisasi dasar lengkap karena dibatasinya mobilisasi masyarakat dan fokus tenaga kesehatan pada masalah pandemi. Sehingga dibutuhkan inovasi dalam pemberian intervensi imunisasi dasar lengkap di Indonesi seperti adanya pelayanan imunisasi di rumah atau pengkondisian posyandu sebagai tempat paling banyak dilakukan imunisasi bagi bayi.

Informasi Tentang Imunisasi,

By Bankjim.com

Link artikel 

https://e-ournal.unair.ac.id/PROMKES/article/view/28847 

Devi, Y. P., Prasetyo, S., & Muthmainnah. (2021). Ecological Analysis of Complete Basic Immunization Coverage for Infants in Indonesia (2017-2019). Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education, 9(2), 177–185. https://doi.org/10.20473/jpk.V9.I2.2021.177-185

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!