- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) — Hari Ibu yang selalu di peringati setiap tanggal 22 Desember merupakan peringatan akan jasa-jasa ibu yang telah bersusah payah untuk kemajuan anak-anaknya, yang merupakan generasi muda Indonesia, sehingga akan mempengaruhi kemajuan bangsa Indonesia.

Rahmawati Ketua DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Jawa Timur, mengatakan, ibu-ibu atau perempuan sekarang mempunyai tekanan yang lebih banyak dari keluarga, lingkungan, ekonomi dan yang lainnya. Sehingga ibu-ibu dituntut tidak tertutup dan harus lebih terbuka untuk hal yang positif, misalnya informasi yang positif, usaha yang positif sehingga akan membuka wawasan berpikir yang lebih positif.

“IWAPI Jawa Timur akan punya agenda kedepan yang sejalan dengan MoU kita dengan Ibu Gubernur Jawa Timur untuk mengentaskan kemiskinan dan ekonomi kerakyatan,” ungkap Susmiati sapaannya.

DPD IWAPI Jawa Timur telah melakukan MoU dengan Lapas Sidoarjo, lanjut Susmiati, untuk merangkul penghuni Lapas Sidoarjo, khususnya perempuan, supaya apabila telah keluar dari Lapas, mereka sudah punya bekal untuk mencari penghasilan sendiri. Tentunya dengan melalui binaan-binaan yang sudah IWAPI lakukan.

ads

“Ada beberapa pengurus IWAPI yang sudah mulai memberikan pelatihan, seperti rajut, sambel kemasan, cara usaha bakso, dan cara usaha makanan, supaya beban mereka itu saat keluar (bebas) diringankan oleh usahanya bisa berkarya sendiri,” papar CEO Warung Apung Rahmawati.

“Kita miris melihat kejadian kemarin bahwa ada ibu sampai bunuh diri bersama anaknya. Ini menjadi perhatian seluruh masyarakat, khususnya kaum perempuan,” katanya.

Menurut Susmiati, apabila seorang ibu sudah bisa mengambil keputusan untuk melakukan tindak kriminal untuk keluarga atau karena kekhawatiran yang berlebihan sehingga mengakhiri hidup bersama anak, itu berarti sudah tidak ada teman bicara, sehingga tidak menemukan solusi atau jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi.

IWAPI melihat peluang ibu-ibu di kota maupun desa itu banyak yang berkarya, tapi belum bisa menghasilkan secara maksimal.

“Saya berikan motivasi, sosialisasi kepada ibu-ibu untuk selalu terbuka dan berpikiran positif, bahkan ada ibu-ibu yang melihat kehidupan ini sangat berat, antara hidup dan mati sudah dipertaruhkan,” ucapnya.

“Saya prihatin karena belum adanya seorang ibu atau organisasi selama ini untuk menyentuh kebawah (warga kurang mampu) ini masih kurang,” cetusnya

Usaha itu tidak harus besar maupun modal besar, asal ibu-ibu mau berkarya dengan jalan apapun yang benar pasti bisa.

“Saya berharap untuk ibu-ibu agar mengutamakan kepentingan anak dan suami, sehingga akan melatih otak untuk berpikir positif, selalu berinovasi, mencari peluang-peluang usaha yang bisa dilakukan sesuai kemampuan. Sehingga keluarga bisa bahagia,” tutupnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!