- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Wisuda menjadi momen berakhir tugas akademik dalam satu program pendidikan.  Wisuda menjadi tanda dalam menyelesaikan satu tahap proses belajar yang penuh rintangan.

Selain itu wisuda sebagai tanda berakhirnya tugas orangtua dalam membiayai pendidikan sampai perguruan tinggi. Dalam menjalani perkuliahan.banyak sekali tantangan dan hambatan yang dihadapi.

“Jika kehidupan adalah sebuah perjalanan panjang, maka wisuda adalah terminal tempat kita berhenti untuk sementara. Jangan berlama-lama, segera lanjutkan perjalananmu menuju tujuan hidup yang mulia, bahagia, dan sejahtera.” (dikutip sambutan Rektor Perguruan Tinggi Negeri saat wisuda periode Maret 2021)

Bagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan kuliah, sesuatu yang istimewa bisa melanjalani wisuda. Sayangnya ini akan menjadi angan-angan seumur hidup bagi sarjana Unesa yang tidak bisa merasakan dan memaknai wisuda karena tidak mengalami.

ads

Seperti diungkapkan sarjana (inisial) N yang seharusnya diwisuda bulan November 2020, tetapi sampai sekarang tidak pernah menerima informasi apapun dari Rektorat.

“Kita waktu itu disuruh kayak ngisi Form opsi, pilih online atau offline yang ditunda tunggu Covid reda dulu, dan teman-teman itu kebanyakan memilih offline. Sayangnya sampai sekarang belum ada kabar lagi, tentang wisuda,” ujarnya.

“Harapan kami dikasi kejelasan saja jadi wisuda atau tidak. Konfirmasi ke mahasiswanya yang dulu sudah janjiin,” cetusnya.

Hal senada juga disampaikan calon wisuda Unesa inisial S. “Saya seharusnya di wisuda tahun 2020 bulan Agustus. Dulu juga dimintai kuisoner online offline, dengan berjalannya waktu ijazah sudah diberikan tapi masih ditanya wisuda online atau offline. Saya dan teman-teman pilih offline, tapi offline maupun online sama aja, yang penting terlaksana,” kata S.

Begitu pula S F menyampaikan rencana wisuda di Unesa kepada media melalui telpon, “Kalau di Unesa wisuda tidak bayar, karena sudah bayar termasuk di UKT saat semester terakhir.

“Teman-teman banyak responnya, ada salah satu teman saya itu, dia lulus awal tahun 2020. Dia sengaja tidak ngurus yudisium buat nunggu wisuda offline. Jadi dia pikirnya kalau langsung ngurus itu angkatan ’97 tapi dia tunggu. Dia ngomong, aku ikut ’98 aja. Dia tidak ngurus yudisium ternyata ’98 belum tahu juga, dia nunggu ’99 sampai ‘100 ternyata belum tahu. Jadi dia tidak ngurus-ngurus sampai sekarang,” terang SF.

“Saya tidak terlalu berharap, tapi teman-teman saya yang kasihan seperti teman saya itu, dia sudah beli baju dari Maba sudah siap-siap. Pokoknya sudah ditunggu-tunggu wisudah ini, kayak ajang yang ditunggu-tunggu sekali seumur hidup,” ujarnya.

Kasiannya sama teman-teman kayak gitu. Mungkin bisa dikasik kejelasan lagi dari Rektorat, ini gimana, kalau mau online ya segera dilaksanakan.

“Kasihan juga teman-teman yang sudah berjuang 4 tahun kuliah terus akhirnya cuman seperti ini. Kayak ga ada klimaksnya. Tiba-tiba cuman disuruh ambil ijazah, ga ada pemberitahuan apa-apa. Kayak lulus tidak terhormat gitu rasanya,” tegasnya.

Sementara Ad lulusan Fakultas Ilmu Sosial menyampaikan, kalau dari saya mengharapkan. Dulu pernah dikasih angket disuruh pilih online apa offline, cuman teman-teman semua mintanya offline. Lihat keadaan ternyata kasus Covid meningkat, tapi tidak ada kejelasan dari kampus. Kemarin waktu saya ambil ijazah, saya tanya ke bagian Rektorat dijawab, “Tidak tahu mas, tidak ada info dari atas. Saya tidak tahu kalau masalah itu”.

Menurut Ad, yang diharapkan kalau perlu sih ada wisuda meskipun online ga masalah. Cuma masalahnya ijazah sudah dikasih sama yang kalungan kuning. Kalau tidak dilaksanakan ya kecewa juga sih, kuliah lama 5 tahun, dari orangtua ikut juga sampai wisuda. Kalau tidak wisuda rasanya kurang mantab, waktu gongnya tidak terasa. Kita sudah bayar uang UKT itu, uang UKT kita sudah bayar full satu semester. Ga jelas kemana arahnya.

Sementara tanggal 4 Juni 2021 saat dimintai klarifikasi mengenai wisuda, Rektor Unesa periode 2018 – 2022, Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes., menjawab, “Sedang kami rapimkan mas nanti secepatnya dikabari ngeh.”

Tanggal 11 Juni media kembali menanyakan, Prof. Nurhasan, membalas Whatsapp (Wa), Belum mas…ini habis rapat koord dgn ketua BEM dan rapim …sedang di proses utk menentukan bentuk pelaksanaannya devisi wisuda sedang menyiapkan instrumennya.

Dengan jawaban Rektor seperti itu, para lulusan Unesa menanyakan, ini sudah hampir dua tahun, sedangkan satu tahun ada tiga gelombang, yang masing-masing gelombang rata-rata 1500 wisudawan. “Dari dulu kemana aja, kok baru sekarang Rapim. Sedangkan Universitas lain sudah melaksanakan wisuda”.

Pak Rektor kembali Wa, meminta media menghubungi ketua devisi Kelulusan.
“Njenengan koord langsung sama ketua devisi kelulusan ya…sebentar saya kasih no hpnya yg menyiapkan segala sesuatunya terkait wisuda. FIK DR Anung Ketua Divisi Kelulusan Unesa.”

Maksud media mencari informasi agar pemberitaan bisa berimbang, tapi ketua devisi Kelulusan tidak menjawab sampai berita ini naik.

Ada dugaan Unesa belum menyiapkan agenda wisuda dari awal tahun 2020 sampai sekarang. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!