- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang diundur tahun 2021, memunculkan newcumbent untuk Pilwali Surabaya.

Sentuhan sosok wanita atau seorang ibu masih diperlukan warga Surabaya, karena kelembutan, kesabaran dan ketegasan wanita bisa membantu menata keindahan kota dan warganya

Sosok Siti Anggraenie Hapsari, S.H. sebagai Ketua Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Surabaya, yang mencalonkan di Pilwali Surabaya, sebagai Wakil Walikota melalui Partai Demokrat.

“Tentu kami berharap ada kader Partai Demokrat yang dapat mendampingi Pak Machfud,” harap Lucy Kurniasari Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, saat di sela-sela kegiatan BKKBN di Surabaya.

ads

Untuk itu, Siti Anggraeni Hapsari (SAH) sudah turun menemui masyarakat. Harapannya, popularitas dan dukungan masyarakat nanti tinggi sehingga Partai Koalisi sepakat memasangkannya dengan MA

Sejauh ini, kata Lucy mantan Ning Surabaya itu, SAH sudah berpengalaman dalam organisasi dan punya kemampuan dalam manajemen pemerintah. Bahkan menguasai masalah hukum.

Siti Anggraenie Hapsari, S.H. mengatakan, saya mendaftar melalui Partai Demokrat, dan saat pendaftaran itu saya satu-satunya yang mendaftar sebagai wakil walikota. Dengan demikian kegiatan saya sekarang, yaitu menyapa warga Surabaya yang saat ini mengalami pademi Covid-19.

“Saya banyak melaksanakan kegiatan sosial, sosialisasi di masyarakat, dengan penyemprotan disinfektan, pembagian masker, pembagian hand sanitizer, kemudian selama Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri ini juga ditambah dengan pembagian sembako bagi seluruh warga yang terdampak Covid-19,” terang Henny sapaan SAH.

“Menyapa warga Surabaya, saya lakukan secara pribadi untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas saya, karena saya pendatang baru (newcumbent) di dalam Pilwali Surabaya. Mungkin banyak orang yang belum mengenal saya, tetapi kalau di dunia kenotariatan banyak yang sudah tahu saya. Tetapi masyarakat luas mungkin masih belum banyak yang tahu tentang saya,” katanya.

Surabaya dipimpin oleh satu-satunya wanita baru Ibu Risma, dan ibu Risma merupakan sosok yang berhasil untuk pembangunan di kota Surabaya. Dengan merubah segala sesuatu yang ada di Surabaya ini termasuk keindahannya dan kota Surabaya.

Dan menurut Henny, sosok wanita pemimpin Surabaya masih harus diteruskan, karena untuk menjaga kota Surabaya yang sudah tertata bagus, rapi, kemudian tidak hanya sekedar dari indahnya, tapi prosedur-prosedur pelayanan masyarakat itu juga sudah ditingkatkan dengan baik. Sehingga bagi saya mempertahankan keindahan Surabaya itu wanita akan lebih fokus dan lebih telaten.

“Sistem-sistem yang sudah dibangun oleh bu Risma itu memang harus dilanjutkan, seperti Surabaya Simo window, EODP, dan perizinan-perizinan, sehingga itu harus tetap di pertahankan dan bahkan juga hal-hal yang mungkin belum terjangkau harus kita tingkatkan. Untuk mendatangkan investasi yang sebanyak-banyaknya di Surabaya, terutama investasi yang padat karya, karena akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Surabaya,” papar Henny di kediamannya di Surabaya, Kamis (21/5).

“Ekonomi Kreatif sekarang ini sangat ditingkatkan oleh pemerintah. Jadi sumberdaya dari anak-anak muda milenial itu sangat potensi; potensinya sangat luas terutama dengan pekerjaan berbasis IT itu sangat diperlukan, apalagi dengan Covid-19 ini, sehingga begitu cepatnya kita ini sekarang berubah. Jadi merubah budaya manusia sudah begitu cepat. Dan potensi anak-anak muda Surabaya sangat besar untuk menciptakan lapangan kerja, termasuk di antaranya pembukaan lapangan-lapangan usaha, seperti ekonomi kreatif,” imbuh Henny. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!