Metro Times Kendal – Sebanyak 361 petugas pengawas pemilu yang terdiri dari anggota Bawaslu Kendal, Panwaslu Kecamatan dan Pengawas Desa atau Kelurahan mengikuti rapid tes.
Jumlah tersebut terdiri dari anggota Bawaslu Kendal sebanyak 15 orang, petugas Panwascam sebanyak 60 orang dari 20 kecamatan, dan pengawas desa atau kelurahan sebanyak 286 orang.
Rapid tes untuk anggota Bawaslu dilakukan selama 3 hari sejak hari ini senin 24 Agustus hingga rabu 26 Agustus 2020.
“Rapid tes sengaja digelar bagi anggota Bawaslu karena pengawas pemilu dianggap rentan tertular virus Covid-19,” terang Ketua Bawaslu Odilia Amy Wardayani.
Anggota Bawaslu rentan tertular covid-19, kata Odelia lantaran saat melakukan pengawasan, anggota Bawaslu selalu bertemu dan bertatap muka dengan banyak orang.
Dikatakan Odelia, jadwal rapid tes sengaja digelar selama tiga hari untuk menghindari kerumunan orang dan diatur berdasarkan wilayah per-kecamatan.
“Rapid tes ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh petugas pengawas pemilu di Kabupaten Kendal benar-benar terbebas dari corona,” ungkapnya.
Dia menyampaikan, untuk hasil rapid tes yang reaktif nantinya akan dilaporkan kepada tim Gugus Covid-19. Namun ia berharap, semua anggota hasilnya non-reaktif. Sehingga bisa melaksanakan tugasnya pada tanggal 9 Desember 2020 nanti.
Para anggota yang akan mengikuti rapid test terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya dengan menggunakan termogan, termasuk harus menggunakan masker dan mencuci tangan.
Salah satu Panwas dari Kecamatan Brangsong, Iswahyudi mengaku mendukung diadakannya rapid test bagi seluruh anggota Bawaslu Kendal. Pasalnya, dirinya menyadari jika nanti di lapangan saat melaksanakan tugas akan berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Saya ikut tahap pertama. Ada delapan kecamatan, yang menjalani rapid test hari ini. Dengan rapid test, Bawaslu menunjukkan bahwa tahapan pemilu sampai pelaksanaan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ungkap Wahyudi.(Gus)
