Dituding Dukung Salah Satu Paslon dan Dilaporkan Bawaslu, Ini Tanggapan Mirna

0
626
- iklan atas berita -

Metro Times Kendal – Dituding lewat media sosial bahwa Bupati Kendal Mirna Annisa mengarahkan Lurah, ASN dan Camat untuk memberikan dukungan kepada salah satu kontestan di Pilkada Kendal tahun 2020 bupati marah.

“ASN mana, Camat mana, silahkan dikroscek. Kapan aku nyuruh? Itu Koplak, karena aku bukan timses,” kata Mirna dalam siaran pers bersama media, di Persroom Pemda Kendal, sabtu (5/12/2020).

Disampaikan Mirna, jika dirinya termasuk bagian dari timses, tentunya saat diajak ketemuan dengan Ketua DPRD Kendal Muhammad Makmun dan Cabup Ustad Ali akan ditemui di rumah dinas, bukan di Alon-alon Kendal.

“Kemarin selepas jam kerja saya jalan-jalan dan ketemu Ustad Ali, padahal yang ingin ketemu saya adalah Ketua DPRD Kendal,” tuturnya.

Ia juga menegaskan tidak pernah melakukan penggiringan opini dengan mengarahkan anak buahnya atau masyarakat untuk mencoblos nomor 2.

ads

Dalam setiap kesempatan, lanjutnya, yang dilakukan dirinya kepada setiap warga yang ditemui adalah memberikan pemahaman dengan kalimat salam damai, salam sayang dan salam cinta. “Mirna dari dulu sampai sekarang tetap konsisten dengan salam sayang,” ungkapnya.

Terkait dilaporkan dirinya ke Bawaslu Kendal, lantaran dirinya sempat nongkrong bareng dengan Cabup Ustad Ali, Mirna mengaku heran. “Saya ketemu selepas jam kerja dan tidak memakai fasilitas pemerintah. Itu di ruang publik. Dan dalam pertemuan, mereka juga memakai masker dan menaati protokol kesehatan,” kata Mirna.

Dilaporkan dirinya ke Bawaslu, katanya, merupakan sesuatu yang tidak penting. Dikatakan, kalau memang ada bukti rekaman yang jelas, ada foto dan ada saksi, dirinya mempersilahkan untuk diusut.

Mirrna menilai, dilaporkan dirinya ke Bawaslu merupakan tanda ketakutan dari paslon. Paslon terlalu berlebih-lebihan dalam menilai di waktu yang sudah mepet dan masyarakat juga sudah cerdas. “Paslon-paslon tidak percaya diri. Mereka malah sibuk ngurusi saya yang tidak maju,” terangnya.

Mirna juga menceritakan bahwa beberapa hari yang lalu ada beberapa timses yang menemui dirinya, melaporkan adanya rekaman yang diduga dari seorang paslon yang melakukan pengancaman dengan pencoretan nama warga yang mendapatkan bantuan sosial.

“Rekaman itu sangat jelas. Pendukungnya di medsos ya banyak yang bilang corat-coret. Bagaimana seandainya yang dicoret adalah warga yang benar-benar membutuhkan bantuan, bagaimana rasanya,” tanya Mirna.

Dengan adanya kejadian tersebut, dirinya mencoba memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan sudut pandangnya. Sudut pandang politik untuk kebaikan Kendal. “Saya tidak memaksa warga untuk memilih nomor satu, dua dan tiga. Ketiga paslon itu saya kenal semua, jauh sebelum mereka maju sebagai kontestan pilkada,” katanya.

Ditambahkan, adanya ribut bantuan sosial yang berasal dari rekaman yang viral di media sosial, hingga nama Presiden, nama Menteri dan nama Kapolres dibawa-bawa, Mirna menegaskan bahwa ASN di Kabupaten Kendal Netral. Netralitas ASN di Kendal dibuktikan dengan membuat sebuah Pakta Integritas.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!