- iklan atas berita -

 

Metro Times (Semarang) Perempuan tidak sekedar jadi koncowingking, namun perempuan harus berdaya, bisa berperan lebih, tidak tergantung sama suami alias mandiri. “Perempuan harus mandiri, harus berani tampil didepan, tunjukkan bahwa perempuan mampu dan bisa,” pinta Ketua Umum Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (Perwanti) Pusat, Surijati Aminan saat pelantikan Pengurus Perwanti Jawa Tengah di Wisma Perdamaian Rumah Rakyat, Rabu (31/1) malam.

Surijati menjelaskan, Perwanti Pusat telah melakukan pendampingan dan pemberdayaan pedagang-pedagang pasar, pelaku UMKM, kaum marjinal, supaya mereka bisa kuat secara ekonomi. “Mereka kita beri skill, supaya hasil produksinya berkuliatas dan dipasarkan lewat media sosial (Medsos). Kalau jualan secara konvensional pemasaranya terbatas, namun kalau jualan online jangkaunya luas,” ucapnya.

Surijati juga berharap, gerakan yang ada di pusat diikuti pengurus di wilayah, termasuk Jawa Tengah. Menurut dia, Perwanti telah terbentuk dibeberapa provinsi, namun belum pelantikan (Pengukuhan), Jawa Tengah ini merupakan provinsi pertama yang melakukan pelantikan. “Jateng ini merupakan yang perdana. Saya berharap setelah dilantik ini bisa melebarkan sayap dengan membentuk Perwanti di Kota/Kabupaten di Jawa Tengah dan segera bergerak untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial dan penguatan ekonomi,” harapnya.

ads

Perempuan asal Aceh itu menambahkan, selain perempuan bisa berdaya secara ekonomi (Mandiri), ia juga berharap perempuan harus percaya diri (Pede) berani tampil di depan. “Nanti kita beri pelatihan public speaking, supaya mereka berani ngomong dan tampil didepan,” tukasnya.

Ketua Umum Perwanti Jateng, Cendana Hariyani menuturkan, setelah pelantikan ini, pihaknya akan segera menyusun program-program yang bisa berdampak langsung kepada masyarakat. Menurutnya, bahwa Perwanti merupakan organisasi sosial yang sosial yang fokus untuk memberdayakan masyarakat marjinal, wanita dan anak.

“Di kepengurusan Perwanti Jateng, ada seksi kesehatan dan pendidikan. Program terdekat yang akan kami lakukan dengan mengadakan bhakti sosial, pengobatan gratis maupun pelatihan kepada ibu rumah tangga supaya bisa mandiri,” ucapnya.

Memasuki tahun politik, pihaknya juga menghimbau kepada seluruh pengurus dan anggotanya untuk bisa berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi, yakni; Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta pemilihan legislative (Pileg), baik DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota pada 17 April mendtang dengan tidak menjadi Golongan Putih (Golput).

“Saya meminta kepada anggota untuk menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin dengan memilih pemimpin (Presiden-Wakil Presiden) dan wakil rakyat yang diyakini bisa membawa perubahan dan kemajuan daerah dan bangsa. Kita menekankan jangan golput!,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jawa Tengah, Dewi Susilo Budiharjo menuturkan, Perwanti merupakan organisasi sayap PSMTI. Hadirnya Perwanti Jateng ini bisa memberikan karya dan karsa terbaik untuk bangsa. “Saya melihat saat ini tidak ada diskriminasi lagi. Sehingga saya ingin seluruh elemen masyarakat bisa saling bergandengan tangan membangun Jawa Tengah,” ucapnya.

Dewi juga berharap, Perwanti Jateng bisa bersinergi dengan organisasi perempuan di Jawa Tengah, seperti dengan perempuan NU, perempuan Muhammadiyah dan Ormas-ormas perempuan lainya. “Prinsipnya kita ingin bergandengan, kerja bareng melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk sesama,” pungkasnya. (af/dnl).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!