Metro Times (Surabaya) – Annyversary Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM) Surabaya ke-1 yang komitmen memerangi permasalahan narkoba dan menyelamatkan generasi muda anak bangsa Indonesia, melakukan pra- launching Gobackae di BG Junction Surabaya, Minggu (22/7).
Direktur Operasional GMDM Jawa-Timur (Jatim), Siswanto, menyatakan, acara kali ini mengumpulkan semua komunitas yang ada di Surabaya, GMDM yang menggandeng BPJS Ketenagakerjaan cabang Darmo dan lainnya.
“Ini adalah Annyversary (Hari Jadi) GMDM Surabaya ke-1, yang saat dilantik menjadi organisasi masyarakat (ormas) bergerak menangani penyuluhan dan sosialisasi narkoba ke semua lini. Tapi karena anggaran tidak ada, maka kita patungan usaha sendiri,” katanya.
Ormas yang dibentuk oleh Arman Depari , Divisi penindakan narkoba Bareskrim Mabes Polri itu, mitra kepolisian. Namun, tidak bisa melakukan penindakan narkoba. “Kami melakukan penyuluhan dan rehabilitasi terhadap penderita narkoba. GMDM itu penerima wajib lapor, ada narkoba, premanisme dan HIV/AIDS. Fokus kami adalah narkoba,” ucapnya.
Mereka yang terkena kasus narkoba, kebanyakan dari keluarga tidak mampu. Begitu pula, ibu rumah tangga yang menjadi kurir narkoba, karena berasal dari kalangan kesulitan finansial. Padahal, hanya diberikan upah Rp 10.000 atau Rp 20.000.
“Saya ingin Surabaya menjadi percontohan. Di surabaya ada relawan GMDM sebanyak 13.000 dan memiliki ratusan pengurus,” ungkapnya.
Lantaran, GMDM itu tidak diperboleh minta-minta ke sana-sini. Maka GMDM melakukan terobosan dengan memunculkan aplikasi yang dibuat untuk menopang kegiatan GMDM di Surabaya.
“Kami munculkan aplikasi Gobackae yang akan mewadahi para driver (sopir) di Surabaya mewadahi mereka. Kita tidak ada suspend. Kita bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan (Cabang Darmo) dan lainnya. Kita tidak bisa bergerak sendiri, tanpa merangkul semuanya,” ucapnya.
Gobackae adalah asli aplikasi anak Surabaya. “Kita buat aplikasi itu, hasil teknisi anak Bratang, Surabaya. Aplikasi itu menguntungkan driver, kita hanya potong 15 persen dan tidak ada suspend. Kalau (keterlaluan-red) sampai membawa narkoba dan bunuh orang , ya kita suspend,” tukas Siswanto.
Masyarakat pelanggan Gobackae bisa pesar, mengentikan di jalan, foto driver jelas, bisa video call , dan tarifnya murah.
“Pada 5 Agustus 2018 akan dilakukan launching dan menghadirkan banyak kolega dan pejabat supaya Gobacka dikenal meluas oleh masyarakat. Kendati, sebenarnya Gobackae dan GMDM sudah ada di google map ,” tandasnya.
Mengingat adanya keterbatasan dana, komunitas GMDM terbentuk di 14 kabupaten/kota di Jatim. Padahal, di Jatim ada 38 kabupaten kota. “Kita kerjasama dengan Mantan Mensos, Khofifah , BNN, dan semua elemen masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua GMDM Surabaya, Yayuk Sri Wahyuningsih GMDM mengatakan, sampai detik ini tidak pernha menerima apa apa dari Pemkot , Pemprov Jatim dan pemerintah pusat.
Meskipun ada Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dari Kemensos dan rekomendasi Bareskrim, namun komitemn GMDM harus berkarya dan berkarya. “Kami tidak tergantung pada seseorang dan sampai detik ini sudah 135 kegiatan mulai 20 Juli 2017 sampai 22 JUli 2018. Kita mandiri dan mendapatkan dukungan dari beberapa komunitas ,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Yayuk mengarapkan Kabid Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Darmo Surabaya, Verina memberikan respon yang positif, BG Junction dan saling bersinergi untuk menyelamatkan generasi anak bangsa. (nald)