METROTIMES, FAKFAK (PAPUA BARAT) – Pala Fakfak atau dalam bahasa Lathin disebut Myristica argentea WARB. Pala Fakfak telah dikenal sebagai bahan rempah-rempah dunia sejak berabad-abad lalu. Peran petani pala perlu diberdayakan, agar tidak diperdayakan oleh para tengkulak sebelum panen. Metrotimes.news dalam liputannya, bertemu pedagang pengumpul dan juga salah satu anggota legislatif DPR Papua Barat H.SALEH SIKNUN, SE.yang ikut berkomentar tentang Pala Fakfak atau nama Varitas Pala Fakfak yakni Pala Tomandin. (9/7/2020).
H.Saleh Siknun, SE.anggota DPR Papua Barat sekaligus sebagai salah satu unsur pimpinan dalam jabatan wakil ketua, sedang melakukan RESES II di Dapilnya, ketika ditemui metrotimes di sela-sela kegiatan RESES II di Fakfak, mengatakan “Langkah-langkah yang dilakukan sangat baik, tinggal ditingkatkan dengan kemudian apa namanya, membenahi hal-hal lainnya termasuk di dalamnya ekonomi para petani pala, karena mereka dihadapkan dengan kebutuhan sehari-hari”.
Saleh Siknun yang paham tentang Pala, menyinggung bahwa “pala ini kan membutuhkan proses yang cukup panjang, mulai dari penanaman, tapi kalau saya melihat ini bisa dilakukan baik terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat agar mereka dihindari dari para tengkulak atau para pedagang yang sudah melakukan transaksi sebelumnya. Saya pikir mereka (petani pala) bisa kalau diberdayakan, ekonominya bisa jadi baik”
Harga pala sekarang, sesuai informasi dari pedagang pengumpul pala di Pasar Danaweria yakni Haji Abdul, kepada metrotimes menginformasikan “harga pala Tomandin hari ini; pala fuli Rp.190.000,- pala grade super Rp.85.000,- pala grade SS Rp. 40.000,- grade BWP/ hancur Rp.20.000,-” (Frances)
