- iklan atas berita -

Metro Times, (Purworejo), Pencanangan kampanye pemberian Imunisasi MEASLES dan RUBELLA (MR) kepada anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun, Imunisasi MR merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Purworejo dan serentak dilaksanakan di seluruh wilayah di Indonesia.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti yang berlangsung di SDN Bendosari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Puworejo. Selasa (1/8/17) sekitar pukul 10:00 WIB.

Dalam acara tersebut, selain Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, hadir perwakilan dari Pengadilan Negeri Purworejo (PN), perwakilan dari Polres Purworejo. Perwakilan dari Kejaksaan Negeri Purworejo (Kajari) dari Kodim 0708 Purworejo yang diwakili Danramil Gebang Am Kurdi, pedamping WHO serta sejumlah UPT Se-Kecamatan Gebang.

Yuli Hastuti dalam sambutanya menyampaikan, Program kesehatan di Indonesia telah menyusun beberapa strategi, sasaran dan target rencana pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) dalam rangka penurunan angka kematian anak dari penyakit menular, termasuk penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian Imunisasi.

ads

Menurutnya seperti Imunisasi (MR), “Rubella adalah penyakit akut dan ringan, yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan, akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek Teratogenik apabila Rubella ini menyerang pada wanita hamil pada trimester pertama. Infeksi Rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan dan dapat menyebabkan abortus kematian janin atau Sindrom Rubella Kongenital. (Congenital Rubella Syndrome/CRS) pada bayi yang dilahirkan”. Ujar Yuli Hastuti.

Di Indonesia, Rubella merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilans selama 5 tahun terakhir menunjukkan 70% kasus Rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun. Selain itu, berdasarkan studi tentang estimasi ban penyakit CRS di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan terdapat 2767 kasus CRS, 82/100.000 terjadi pada usia ibu 15-19 tahun dan menurun menjadi 47/100.000 pada ibu usia 40-44 tahun. Sedangkan perhitungan modelling di Jawa Timur diperkirakan 700 bayi dilahirkan dengan CRS setiap tahunnya.

Sementara itu, Dr. Kuswantoro, M.Kes selaku Kadinas menjelaskan kepada media ketika ditanya mengenai kehalalan Vaksin tersebut, untuk masalah kehalalan Vaksin sudah ada rekomendasi dari WHO kemudian ada surat izin dari Badan POM, sehingga dengan adanya surat edaran tersebut, maka untuk masalah kehalalannya sudah lolos dari MUI. Jadi untuk Vaksin ini tidak diragukan lagi, dijamin halal sehingga tidak perlu ada masyarakat yang ragu tentang Imunisasi MR tersebut.

Selain halal, Vaksin tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan anak-anak khususnya anak Indonesia, untuk mencegah penyakit yang dinamakan Kongenital Rubella Sindroma yaitu dengan cacat mental, lahir dengan tuli, lahir dengan kebutaan, dan lahir dengan katarak. Ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan adanya Imunisasi MR ini, akan sangat bermanfaat bagi para penderita penyakit tersebut, sebelumnya Imunisasi Rubella ini tidak masuk dalam program Imunisasi dasar lengkap, namun mulai tahun 2017 ini, Imunisasi Rubella ini dikombinasi dengan Imunisasi Campak yang sebelumnya berjalan pada program rutin. Sehingga nanti Imunisasi Campak akan diubah menjadi Imunisasi MR isinya adalah tentang penyakit Campak sendiri dan penyakit Rubella sendiri. Yang nantinya akan digabungkan menjadi satu. Tutur Dr.Kuswantoro.(Daniel)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!