- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Setelah tertunda beberapa bulan akibat pandemi Covid-19 dan pelaksanaan Pilbup 2020, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Antar Waktu Desa Kebon Gunung Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo akhirnya sukses digelar di balai desa setempat, Kamis (7/1). Hasilnya, Fatah Kusumo Handogo (40) sebagai kandidat termuda berhasil meraih suara terbanyak, mengungguli 2 orang kandidat lainnya, yakni kandidat nomor urut 2 Larasati dan nomor urut 3 Agus Susanto.

Pilkades Antar Waktu dibuka oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Badiono, dan diawali dengan Musyawarah Desa yang diikuti oleh unsur pemerintah desa, BPD, dan perwakiilan masyarakat dari 5 dusun, yakni Krajan, Kebon Gunung, Diponayan, Sembuh, dan Ngaglik. Hadir Tim Monitoring Kabupaten yang dipimpin Kepala Dinpermades Purworejo Agus Ari Setiyadi SSos dan Tim Fasilitasi Kecamatan yang dipimpin Camat Loano, Laksana Sakti.

Dalam kesempatan itu, seluruh peserta musyawarah sepakat Pilkades menggunakan mekanisme pemungutan suara.

“Ada 2 pilihan yang ditawarkan dalam musayawarah, yakni mekanisme musyawarah untuk mufakat dan mekanisme pemungutan suara. Seluruh peserta Musdes menghendaki dan menyepakati opsi kedua, mekanisme pemungutan suara,” kata Muh Zaini, Ketua Panitia Pilkades Antar Waktu Desa Kebon Gunung.

ads

Disebutkan, ada 157 peserta yang memiliki hak suara. Mereka merupakan perwakilan dari 5 dusun dengan persentase masing-masing dusun sebanyak 10 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres yang diperbarui dengan DPT Pilbup 2020.

“Berdasarkan hasil rekapltulasi penghitungan, Fatah Kusumo Handogo memperoleh 133 suara, Larasati 16 suara, dan Agus Susanto 8 suara,” sebutnya.

Muh Zaini menjelaskan bahwa Pilkades Antar Waktu digelar karena Kades Kebon Gunung sebelumnya, Heri Wibowo, meninggal dunia dalam masa jabatannya. Sedianya, Pilkades Antar Waktu digelar pada September 2020. Namun, karena kondisi pandemi saat itu tidak memungkinkan, akhirnya sempat mengalami penundaan sebanyak 2 kali.

“Kendala kaitannya hanya karena pandemi, sehingga yang seharusnya selesai Bulan September, sempat ada penundaan 2 kali dan baru terlaksana hari ini,” jelasnya.

Dijadwalkan, Kades terpilih akan menjalani pelantikan pada 26 Januari 2021.

“Tindak lanjut setelah musyawarah ini, kami akan segera membuat laporan kepada BPD, kemudian BPD melaporkan kepada pupati lewat camat,” imbuhnya.

Secara keseluruhan, proses musyawarah dan pemungutan suara berlangsung tertib dengan pengamanan dari Polsek dan Koramil Loano.

Kepala Dinpermades Purworejo, Agus Ari Setiyadi, mengungkapkan bahwa berdasarkan sejumlah regulasi yang ada, Pilkades Antar Waktu harus dilakukan dengan catatan terjadi kekosongan Kades dan masa jabatan Kades tersebut lebih dari 1 tahun.

“Di Desa Kebon Gunung ini masa Jabatan Pak Kepala Desa almarhum Pak Heri, selesai Bulan Mei tahun 2025, jadi masih cukup panjang. Karena beliau meninggal saat itu masa jabatannya masih beberapa bulan,” ungkapnya.

Menurutnya, Pilkades Antar Waktu di Desa Kebon Gunung menjadi kali kedua setelah penyelenggaraan serupa di Desa Ketangi Kecamatan Purwodadi. Pada, tahun 2021 diagendakan ada 2 desa yang akan melaksanakan Pilkades Antar Waktu. Masing-masing yakni Desa Rendeng Kecamatan Gebang dan Desa Sudorogo Kecamatan Kaligesing.

“Untuk Desa Rendeng dan Sudorogo istilahlnya sebab-sebab dan mekanismenya hampir sama dengan ini (Kebon Gunung). Sehingga tidak bisa diikutkan dengan 43 desa yang melaksanakan Pilkades serentak besok karena aturannya berbeda,” terangnya.

Diketahui, Fatah Kusumo Handogo merupakan putra dari almarhum Purwadi, Kades Kebon Gunung sebelum era almarhum Kades Heri Wibowo. Saat dikonfirmasi di kediamannya di Dusun Kebon Gunung, Fatah mengaku bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat sehingga dapat meneruskan cita-cita almarhum ayahnya.

Pria yang memiliki latarbelakang kontraktor ini berkomitmen untuk menjalankan amanah sebaik-baiknya. Dorongan dari para sesepuh dan pendukung almarhum ayah handanya menjadi bekal untuk mengabdikan diri di tanah kelahirannya. Adapun program kerja terdekat yang akan menjadi fokus antara lain terkait pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

“Terkait penggunaan anggaran desa, tentu kami akan mengedepankan aspek kebermafaatan dan transparansi,” katanya. (DNL)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!