- iklan atas berita -


Metro Times (Sidoarjo) – Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita/BKOW Provinsi Jawa Timur Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf mengingatkan pentingnya perlindungan bagi anak, karena semakin meningkat dan beragamnya jumlah kekerasan pada anak. Oleh sebab itu, saat ini masalah anak merupakan isu penting yang harus menjadi perhatian semua kalangan.
“Setiap anak perlu mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh berkembang optimal baik fisik, mental, maupun sosial. Untuk itu, perlu dilakukan upaya perlindungan untuk mewujudkan kesejahteraan anak,” terang Fatma sapaan akrab Ketua Umum BKOW Provinsi Jatim saat menjadi keynote speaker pada acara Sosialisasi Perlindungan Anak Bagi Organisasi Perempuan di Provinsi Jatim Tahun 2017, di Hotel Utami, Sidoarjo, Rabu (25/10).
Fatma menjelaskan, maraknya kasus kejahatan kepada anak yang ada di masyarakat salah satunya yakni kejahatan seksual. Menurutnya, kejahatan seksual terhadap anak adalah bentuk penyiksaan anak dimana orang dewasa menggunakan anak sebagai obyek untuk rangsangan seksual. “Dalam menangani kasus ini dibutuhkan komitmen antara pemerintah, masyarakat, serta semua pemangku kepentingan yang terkait dalam penyelenggaran perlindungan anak,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan, angka kekerasan seksual pada anak di Provinsi Jatim juga relatif tinggi. Berdasarkan data korban kekerasan yang melapor dan dilayani di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Provinsi Jatim selama tahun 2016 sebanyak 462 kasus, dan 275 kasus yang ditangani merupakan kejahatan seksual pada anak. Sedangkan pelaku kekerasan dan kejahatan seksual pada anak mayoritas berasal dari orang terdekat atau anggota keluarga. “Inilah yang menyebabkan dampaknya pada anak lebih serius dan mengakibatkan trauma psikologis jangka panjang, khususnya dalam kasus incest orang tua,” tegas Fatma yang juga istri Wagub Jatim.
Fatma menambahkan, berdasarkan laporan dari PPT Provinsi Jatim hampir semua kasus kekerasan pada anak disebabkan karena kurangnya perhatian keluarga. Oleh sebab itu, komunikasi yang baik dalam keluarga harus dibangun sehingga akan tercipta hubungan emosional yang baik antara orang tua dan anak. “Untuk mencegah makin banyaknya kasus kekerasan pada anak, kita harus membangun keluarga yang berkualitas. Kita ciptakan dulu keluarga yang ramah anak baru masyarakat sekitar kita,” imbuhnya.
Fatma berpesan, dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi maka mendidik anak di masa sekarang membutuhkan ketrampilan mengasuh yang benar. Untuk itu, orang tua diharapkan memiliki kesiapan dalam mengasuh anak-anaknya sehingga bisa menjadi anak yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. “Era teknologi tidak bisa dijadikan kambing hitam atas merebaknya kekerasan pada anak. Akan lebih bijak jika orang tua dan guru ikut mengawasi aktivitas anak-anak saat bermain gagdet,” tukasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Fatma meminta peran aktif dari BKOW dan GOW untuk mendorong komunikasi efektif antara orang tua kepada anaknya. Khususnya dalam rangka membentuk keluarga yang menjunjung tinggi moral, agama, dan budaya. Dengan demikian berawal dari keluarga yang ramah anak, sekolah ramah anak, masyarakat ramah anak, akhirnya sampai pada kab/kota ramah anak, sebagaimana yang telah dicanangkan Gubernur Jatim. “Semoga lewat kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa BKOW dan GOW kab/kota di Jatim mampu memberikan kontribusi dalam membentuk generasi penerus bangsa yang beriman, santun dan berakhlak,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3K) Provinsi Jatim Siti Nurahmi, SH, M.Si menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengurangi kekerasan terhadap anak khususnya di Provinsi Jatim. Untuk itu, lewat organisasi perempuan yang diwadahi oleh BKOW Provinsi Jatim diharapkan bisa meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi dalam rangka penyelenggaraan perlindungan anak. “Anak adalah generasi penerus bangsa yang menjadi tanggung jawab kita bersama,” terangnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari perwakilan dari 38 GOW (Gabungan Organisasi Wanita) kab/kota se Jatim, pengurus dan anggota Pleno BKOW yang merupakan gabungan dari 46 organisasi, serta anggota Koperasi CPW yang didirikan oleh BKOW Jatim. Narasumber lainnya yakni Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd dan Kompol Dinik Suciharti, S.H, M.H dari Polda Jatim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!