- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Desa Krandegan Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo seperti tak pernah kehabisan inovasi. Kondisi pandemi Covid-19 justru membuat Pemerintah desa (Pemdes) lebih produktif dalam menciptakan terobosan demi meringankan beban warganya yang terdampak, termasuk saat Ramadan 1442 H ini. Pemdes bersama elemen masyarakat terkait mengaktifkan New Pasar Bergerak dengan harga paket sembako murah dan bisa dibayar dengan gabah.

Sekelompok ibu-ibu PKK bersama perangkat desa menata aneka paket sembako di atas mobil bak terbuka di depan Kantor Desa Krandegan, Kamis (29/4) siang. Teriknya matahari seakan menjadi penyemangat untuk segera bergegas berangkat mengelilingi lorong-lorong perkampungan. Meski puasa, mereka tampak tak kehabisan energi.

“Hari ini kami mulai mendatangi warga dari rumah ke rumah dalam satu RW untuk mempermudah mereka dalam berbelanja kebutuhan pokok,” ketua tim PKK dalam New Pasar Bergerak, Fitriyana Ambarini (45).

Ya, hari itu merupakan hari pertama New Pasar Bergerak aktif seiring dengan berbagai program lain yang sedang berjalan. Kemudahan berbelanja ini sebetulnya sudah ada sejak awal pandemi Covid-19 merajalela. Namun, saat itu bernama Pasar Bergerak.

ads

Kata “new” yang berarti baru, merujuk kepada konsep pembayaran yang untuk tahun ini dibuat dua opsi, yaitu tunai atau barter dengan gabah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada warga untuk memilih model pembayaran, sekaligus sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Desa Krandegan terhadap para petani, untuk menyerap gabah hasil panen mereka beberapa saat lalu yang harganya sempat anjlok.

“Bayar tunai bisa, tapi warga kalau mau bayar dengan gabah, kita hargai dengan harga standar,” ucap Kepala Desa Kranegan, Dwinanto SE.

Pasar Begerak berlangsung setiap pagi, mulai pukul 09.00 WIB sampai menjelang Dzuhur. Dalam sehari, rata-rata dijual sebanyak 150 paket sembako yang berisi telur, gula pasir, minyak goreng, dan teh celup. Ada paket biasa seharga Rp64 ribu atau ditukar dengan 16 Kg gabah, ada pula paket hemat seharga Rp40 ribu atau ditukar dengan gabah 10 Kg. Subsidi masing-masing paket antara Rp10 hingga Rp15 ribu.

“Tidak hanya warga kurang mampu yang masuk zona merah, warga mampu pun boleh beli di Pasar Bergerak ini,” sebutnya.

Rencananya, New Pasar Bergerak akan berlangsung hingga menjelang lebaran. Namun, adanya program ini tidak menghilangkan program lain yang masih berjalan, seperti Gerobak Cinta yang menyediakan menu buka puasa secara gratis.

Belum lama ini Pemdes juga telah membagikan baju lebaran hasil donasi dari Yayasan Ikhlas Tambora Jakarta kepada 54 kepala keluarga (KK) kurang mampu. Sementara dalam waktu dekat, Pemdes juga akan menyalurkan Bantuan Cair Langsung (BCL).

“Untuk baju lebaran ini juga kita sudah rutin, kebetulan tahun ini ada donasi dari yayasan di Jakarta,” sambungnya.

Dwinanto berharap, sejumlah terobosan yang diluncurkan mampu mengurangi beban warga saat pandemi. Dengan demikian, warga tetap dapat menjalani ibadah Ramadan dan menyambut lebaran dengan lebih tenang dan senang.

“Kami ingin masyarakat tetap merasakan kebahagiaan Ramadan dan lebaran di tengah keterbatasan ini,” ungkapnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!