- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Cokroyasan (PPTQ) – Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Nuurul Waahid Cokroyasan Ngombol Muhammad Rozi Bin Errys berhasil khatamkan hafalan Alquran 30 juz di usianya yang ke-19 tahun, dalam kurun waktu 10 (sepuluh) pekan.
.
Remaja yang lahir dari pasangan Bapak Erryz dan Ibu Elviyanti di Jakarta, 01 Januari 2001 silam tersebut mulai menghafal Alquran di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) sejak Senin, 20 Juli 2020 lalu, kemudian Rozi berhasil merampungkan hafalannya tepat pada Kamis, 24 September 2020 kemarin, dalam program kelas tahfidz 1 tahun khatam 30 juz mutqin di PPTQ. Dan pada Sabtu,10 Oktober 2020 (10-10-’20) mentasmi’kan seluruh isi Al Qur’an 30 juz sekali duduk dihadapan pengasuh, asatidz, santri dan tokoh masyarakat.

Rozi tidak sanggup menahan tangis usai khatamkan hafalannya, cita-cita yang sangat diidamkan. Menurutnya, prestasi itu tidak terlepas dari dukungan serta keinginan orang tuanya yang menginginkan dirinya untuk menjadi seorang hafidz Qur’an. “Rozi ingin sekali membanggakan ayah dan ibunya. Rozi ingin membuat mereka tersenyum di dunia dan akhirat dengan memberikan mahkota surga untuk mereka berdua. Rozi ingin bisa masuk surga bersama-sama dengan orang tua,” katanya dengan suara terisak-isak.

Ia mengatakan trik untuk menghafal Alquran ialah dengan cara membaca berulang-ulang lembaran Al-Quran hingga melekat dalam ingatannya. Selain itu tidak menyia-nyiakan waktu barang sedetikpun, semua kesempatan waktu ia gunakan untuk menghafal meskipun dengan aktifitas lainnya seperti olah raga, makan, piket dan lain-lain kecuali mandi atau BAB gumamnya. Semua tempat cocok untuk mengahafal kecuali kamar mandi dan tempat-tempat terlarang lainnya. “Rozi berpesan agar semua para penghafal Al-Quran untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, dan jangan pernah mengecewakan orang tua,” katanya.

Remaja asal Kelurahan Kepala Siring Kecamatan Curup Tengah, Kota Curup Provinsi Bengkulu itu juga memiliki prestasi ketika belajar di Pondok Pesantren Darussalam Gontor 1. Bakat prestasinya inilah yang menjadi bekal kemampuan menghafal di atas rata-rata santri yang lainnya. Selain keuletannya memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk menghafal.

Selain itu suasana dan sistem Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Nuurul Waahid Cokroyasan yang sangat mendukung capaian setiap santri dalam menghafal. Pesantren yang mulai operasional sejak 2019 ini berdiri kokoh di atas tanah Wakaf Bapak Agung Widodo Cokroyasan. Tahun lalu pesantren ini telah meluluskan dan mewisuda 17 santrinya yang telah menyelesaikan program 1 (satu) tahun. Pesantren yang di kelola oleh Ustadz Wahman, S.Sy (salah satu penyuluh agama Islam KUA Ngombol) ini yang dibantu oleh 2 (dua) orang Muhafidz (Ust. Robi’un Al Hafidz dan Ust. Achmad Kuswan Al Hafidz) telah berhasil menerapkan sistem manajemen program 1 (satu) tahun khatam 30 juz mutqin.

ads

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nuurul Waahid Krandegan sebagai induk PPTQ Cokroyasan yaitu KH. Saifudin dan KH. Thohari, S.Pd.I menyampaikan apresiasi terhadap Rozi atas prestasi yang diraihnya di usia yang masih muda. Ia berharap Rozi untuk istiqamah dengan Al-Quran dan menjadikan Al-Quran sebagai pelita dalam hidup. “Insya Allah akan menjadi penolong kedua orang tuamu di hadapan mahkamah Allah SWT. Terima kasih untuk para pengelola PPTQ atas bimbingannya kepada anak kita semoga setiap usahanya akan bernilai pahala di sisi Allah,” katanya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!