Metro Times (Surabaya) – Pemimpin baik tetapi sistem buruk tidak memaksimalkan pekayanan. Sedangkan pemimpin baik dan sistem baik akan bisa menumbuhkembangkan sekolah.
Sekolah SMA Muhammadiyah 10 Surabaya ‘talent executive school ‘ di Jl Genteng Muhammadiyah No 45 Surabaya, telah mempraktekkan dengan keberhasil meraih kepercayaan masyarakat, yang ditandai dengan makin bertambah jumlah siswa yang mendaftarkan diri pada tahun ini.
Dalam membesarkan sekolah, calculated risk taker adalah salah satu hal yang sangat penting dan berpengaruh. Untuk menghasilkan sebuah sekolah yang terus menerus terjaga dan tertata dengan baik, sudah tentu memiliki risiki.
“Kita harus mau belajar mengelola resiko agar kita terbiasa dengan masalah-masalah yang muncul. Kita tidak boleh berhenti sampai melihat masalah dan berhenti pada diskusi. Kita harus ada keberanian menjadikan setiap masalah sebagai energi untuk bangkit. Kita harus fight dan kerja keras, dan yang paling penting sabar serta tidak selalu menyalahkan keadaan,” tutur Sudarusman.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 10, ini melanjutkan, tahun ini jumlah siswa baru sebanyak 260 anak. Ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu, yang hanya menerima 230 siswa baru.
“Semula hanya enam kelas, lantas menjadi delapan kelas. Bahkan, ada seorang siswa baru dari Portugal yang sekolah di sini,” katanya.
Sekolah keberbakatan ini, fokus pada pengembangan kepercayaan diri, mandiri, tanggungjawab, budaya kerja keras, dan ketaqwaan, yang ditanamkan pada setiap siswa.
“Kami berusaha membentuk dan membangun karakter para siswa menjadi mandiri , berkarakter baik, dan bertaqwa pada Allah SWT. Sehingga mereka siap dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Bukan melamar atau mencari pekerjaan nantinya,” kata Sudarusman.
Ada anak SMA Muhammadiyah 10 Surabaya yang sukses membuka 4 cafe dan di-franchise-kan untu produk minuman. Dia adalah Faisal, siswa angkatan 2016.
“Kami tekankan pada anak anak sudah produktif dan menghasilkan uang. Mereka harus bisa berdiri di atas kaki sendiri. Sebab, apa yang dimiliki orang tua bisa hilang sewaktu -waktu. Para siswa diajari transfer pengalaman, ketrampilan dan kecakapan sejak dini,” ucap Kasek Sudarusman.
Yang lebih menarik lagi, kata Kasek, sekolah ini mempunyai guru BK (bimbingan dan konseling) sebanyak 17 orang yang menangani masalah yang dialami anak sekolah di sini. Baik itu masalah di rumah ,lingkungan dan lainnya.
Sekolah unggulan ini, berorientasi pada passion atau minat anak itu sendiri. Mereka difasilitasi oleh sekolah dan tergabung dalam komunitas. Ada komunitas perkuliahan, komunitas kelas olahraga, komunitas talents class dan program unggulan lainnya.
Untuk kelas olahraga, musik maupun kelas entrepenuer misalnya, naluri bisnis siswa diasah dan dikembangkan semaksimal mungkin. Passion (bakat dan minat) siswa harus dikembangkan dan dioptimalkan agar menjadi pribadi yang tangguh, mandiri dan siap membuka lapangan kerja sendiri.
Ada ragam komunitas talents class, meliputi sinematografi, brassband and band, jurnalistik, fotografi, tari, presenter, desain, tata busana, tata rias, tata boga dan babershop.
Menurut Kasek Sudarusman, ada program baru yakni radio kooperatif. Sebuah program pembekalan yang mengoptimalkan fungsi gagdet untuk kegiatan yang lebih produktif dan positif nantinya.
“Kami telah mengembankan e- learning. Ketika anak-anak jeda, ada waktu fungsikan gadget lebih maksimal lagi. Adanya radio streaming makin banyak hubungan dengan sekolah,” katanya.
Sebab, ulangan telah menggunakan gadget. Para siswa bisa mengakses buku dan tugas lewat gadget. Akan dibuatkan game edukasi sebagai alternatif bagi siswa untuk memaksimalkan fungsi handphonnya,” cetus Kasek Sudarusman.
Sementara itu, Putri Diah, siswi kelas 11 mengaku senang sekolah di SMA Muhammadiyah 10, karena potensi siswa diasak dan dikembangkan seoptimal mungkin.
“Saya ikut musik , English club dan psikologi. Saya bangga beruntung bisa sekolah di SMA Muhammadiyah 10 Surabaya. Banyak kegiatan positif yang menyenangkan di sini,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Mutiara Eka Bella Apriliani, kelas 11, yang bercita-cita menjadi intelijen dan bisa mengembangkan bakatnya di bidang MC atau pembawa acara. “Saya fokus menekuni cita-cita saya dan bakat MC dan seringkali jadi MC,” katanya. (nald).