- iklan atas berita -

Metrotimes (Fakfak).  Sudut pandang para lansia selalu melihat apa saja yang dibuat generasi setelah dia. Ketua Persekutuan Lanjut Usia Klasis GPI Papua Fakfak, yang juga seorang Emiritus (E) Pelayan Firman di Jajaran SDM Gereje Protestan Indonesia di Papua yang telah memasuki masa Purna Bhakti dia adalah Bapak Pdt. (E). Max Siaila yang akrab disapa Bapak Max. Ketika diwawancara metrotimes di sela-sela kegiatan ibadah Pos Injil, mengatakan regenerasi kepemimpinan di semua tingkatan perlu dan gererasi muda gereja jangan tidur (12/4).

Kata Bapak Max; “pemuda tidak boleh tidur, sudah harus kreatif dalam pelayanan, jangan pergi meninggalkan generasi tua kerja terus. Generasi muda tidak boleh ketinggalan hanyut oleh perkembangan zaman”.lanjut Bapak Max “generasi mudah harus sadar keterpanggilan generasi muda, dan jangan lupa saudara-saudara muda di kampung-kampung, untuk menjadi saksi dan sekaligus menjadi berkat bagi oramg lain”

Bapak Max juga menyarankan agar pemuda gereja jangan berleha-leha di kota, membantu membangun pelayanan bersama di kampong dengan pemuda gereja di sana. Jangan biarkan pemuda kampong dipengaruhi pengaruh kota yang negative.

Tegas Bapak Max “pemuda gereja di kota jangan terlalu berleha-leha di kota akan tetapi turun ke kampung, yang paling utama membangun kehidupan rohani minimal, berikutnya mengajak mereka mendekatkan diri dalam aktitivitas pelayanan dan menularkan pola-pola hidup yang punya prospek ke depan, terutama anak-anak muda gereja yang banyak putus sekolah, apa yang harus dibuat oleh anak-anak muda gereja yang ada di kota, menghadirkan tri panggilan gereja yakni bersekutu, bersaksi dan melayani”.

Percakapan singkat metrotimes.news bersama Bapak Pdt.(E) Max Siaila, mantan Ketua Klasis GPI Papua Fakfak. Berkisah juga saat memulai aktivitas pelayanannya di Klasis Kaimana, bermula  sebagai seorang vicaris. Mengakhiri Masa Bhaktinya di Fakfak, Papua Barat.

ads

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!