- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Para siswa dan guru SMP Muhammadiyah Purworejo dilatih sigap menghadapi bencana melalui kegiatan simulasi tanggap bencana gempa bumi yang digelar di lingkungan sekolah setempat, Kamis (17/10). Digelarnya simulasi sekaligus memperkuat SMP Muhammadiyah Purworejo yang ditunjuk sebagai sekolah piloting project Pembinaan Nasionalisme dan Karakter Bangsa berdasarkan SK Bupati Purworejo serta sebagai sekolah sasaran dalam Penguatan Pendidikan Karakter Provinsi Jawa Tengah.

Dalam simulasi itu diskenariokan terjadi gempa bumi berkekuatan 8 SR dengan episentrum di Gunung Merapi saat siswa sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas masing-masing. Kepala sekolah menginstruksikan kepada guru/karyawan untuk segera melakukan langkah-langkah penyelamatan diri sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Dalam kejadian itu juga disimulasikan adanya sejumlah siswa yang mengalami luka berat hingga ringan. Para siswa anggota Palang Merah Remaja (PMR) Madya sekolah setempat juga digerakkan untuk turut membantu evakuasi dan melakukan pertolongan kepada para korban.

Kepala SMP Muhammadiyah Purworejo, Sumaryanto SPd mengatakan, simulasi melibatkan sekitar 500 orang yang terdiri dari siswa dan guru. Pihaknya berharap, dengan digelarnya simulasi ini para siswa dan seluruh warga sekolah lebih paham apa yang harus dilakukan ketika benar-benar terjadi bencana.

“Dengan latihan simulasi seperti tadi, mereka sudah sewaktu-waktu ada bencana tidak begitu cemas (tidak panik), dengan tenang bisa mencari perlindungan dan melindungi diri sendiri,” katanya.

ads

Diungkapkan, simulasi ini merupakan program dari sekolah karena SMP Muhammadiyah Purworejo ditunjuk sebagai sekolah piloting project Pembinaan Nasionalisme dan Karakter Bangsa berdasarkan SK Bupati Purworejo. Selain itu, juga ditunjuk sebagai sekolah sasaran dalam Penguatan Pendidikan Karakter Provinsi Jawa Tengah. “Kegiatan ini juga selaras dengan program ekstrakurikuler PMR Madya,” sebutnya.

Sumaryanto menjelaskan, kegiatan simulasi ini sekaligus merupakan pengintegrasian, pendalaman, dan penyelarasan program dan kegiatan pendidikan karakter. Dengan demikian, diharapkan dapat mewujudkan Revolusi Mental atau Karakter Bangsa sebagai jalan perwujudan Nawacita. “Juga terwujudnya SMP Muhammadiyah Purworejo sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB),” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, simulasi bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Purworejo. “Ada tida orang dari PMI, memberikan masukan-masukan terutama pada pengampu ekstrakurikuler PMR agar pendidikan yang kita berikan sesuai standar yang ada,” terangnya.

Pembina PMR Madya SMP Muhammadiyah Purworejo, Wahyuning Prihati menambahkan, dengan digelarnya simulasi ini diharapkan semua warga sekolah dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari bila terjadi bencana.

Sementara itu Staf SDM, Diklat, dan Penanganan Bencana PMI Purworejo, Nuryadi, menyampaikan bahwa kegiatan simulasi seperti ini baik dilakukan di sekolah-sekolah, karena Purworejo juga termasuk salah satu kabupaten dengan potensi bencana yang cukup banyak.

“Kita nggak berharap ada bencana, tapi kalau ada bencana paling tidak warga sekolah ini sudah siap bersinergi dengan bencana. Walaupun dulu sudah ada program SSB (Sekolah Siaga Bencana) tapi ini ada pembaruan lagi terkait dengan ilmu SSB, sehingga perlu update,” tandasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!