- iklan atas berita -

 

 

MetroTimes (Semarang) Uji Kompetisi Wartawan (UKW) yang digelar oleh Perkumpulan Wartawan Online (PWO) Independen Nusantara diikuti oleh 150 wartawan online yang ada di Jawa Tengah dan berlangsung di Hotel Pandanaran Semarang, Sabtu (28/7/2018) dari pukul 10.00 s/d 17.00 wib.

Tidak ketinggalan, enam (6) wartawan online di Kota dan Kabupaten Magelang juga mengikuti UKW atau pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh PWO IN Jateng ini.

“Alhamdulillah, teman-teman jurnalis di seluruh Jawa Tengah merespon dan mengikuti UKW Sabtu besuk” terang Ketua PWO IN Jateng Rachmad Da’wah pada Kamis (26/7/2018).

ads

Menurutnya, banyak peserta UKW yang baru pertama kali digelar ini, menunjukkan pentingnya UKW untuk menambah skill, sekaligus untuk mengetahui seluk beluk jurnalistik.
Bahkan, keberadaan PWO IN sebagai organisasi pers sangat dibutuhkan memberikan pembelajaran kepada wartawan, sehingga dalam prakteknya tidak salah jalan.

Dikatakan Rachmat, materi yang diberikan UKW yang berlangsung hari Sabtu meliputi soal UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, etika dan sikap wartawan sesuai kode etik jurnalistik dan penulisan yang baik dan benar.

Pada pelaksanaan UKW atau pelatihan jurnalistik ini, juga dihadiri oleh Ketua Umum PWO IN Dra Marnela Emi Manurung, Kabid Humas Polda Jateng, Pangdam IV/Diponegoro yang diwakili, dan Ketua PWO IN Jateng itu sendiri.

Dalam pelatihan ini, PWO IN juga menghadirkan narasumber, yang diantaranya adalah Dr Mashari SH MH (Dosen PDIH Untag Semarang), Sapawi S.Sos (wartawan senior Kompas), dan Gunoto Safari (wartawan senior Wawasan).

“Narasumber dari wartawan yang bergabung di PWOIN ” ucap Rachmat Da’wah menyebut wartawan Kompas, Wawasan dan media lainnya.

UKW ini dibuka langsung oleh Ketua Umum PWO IN, yaitu Marnala Emi Manurung .

“Beliau akan memberikan pembekalan sekaligus menjelaskan visi dan misi PWO IN” jelas Rachmat yang juga mengawaki beberapa Media Online.

Marnala mengapresiasi UKW yg digelar PWO IN Jateng ini, apalagi sekarang marak kriminalisasi terhadap Pers.

Dijelaskan Marnala, muaranya tak bisa dilepaskan dari ketidakpuasan seseorang terhadap pemberitaan, entah itu merasa dicemarkan, tendensius, tidak berimbang dan sebagainya.

“Semua itu menyangkut kode etik, lepas dari rekomendasi Dewan Pers ke ITE” terang perempuan berdarah batak minang ini.

Marnala berharap, PWO IN Provinsi lainnya juga mengelar UKW seperti di Jateng ini, setidaknya UKW ini jadi pembekalan anggota PWOIN, tidak terkena kriminalisasi. (Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!