- iklan atas berita -

Metro Times, (Kebumen), Rumah nenek renta Mbah Surip (70), warga desa Jagasima Klirong yang menjadi temuan Sat Lantas Polres Kebumen saat pembagian sembako “door to door” akhirnya direhab secara total.

Rumah yang dihuni Mbah Surip dan anaknya yang kedua Udin (55) itu jauh dari kata “Rumahku Istanaku”.

Direhabnya rumah yang terbuat dari dinding gedek “anyaman bambu” itu karena sebagian atapnya ambrol dan kayu penyangga banyak yang keropos.

Ancaman menimpa penghuninya sangat besar. Bahkan saat musim penghujan, penghuni harus merasakan dinginnya air yang masuk ke rumah, karena atap sudah sudah pada bolong.

Hal tersebutlah yang membuat Sat Lantas Polres Kebumen harus mengadakan bedah rumah karena tidak kuasa melihat kondisi rumah nenek enam anak tersebut.

ads

Dijelaskan Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Suryo Wibowo, bedah rumah ini dalam rangka peduli sesama rangkaian kegiatan HUT Polantas yang ke 62 Polres Kebumen.

Untuk memprakarsai, Sat Lantas Polres Kebumen tidaklah sendiri. Satlantas menggandeng komunitas Sedulur Kebumen dan para dermawan untuk ikut berpartisipasi.

Adapun proses rehab, dijelaskan AKP Suryo Wibowo, dimulai hari Senin (18/09) kemarin.

“Proses bedah rumah telah dilakukan mulai hari Senin kemarin. Kita tidak sendirian. Kita dibantu komunitas Sedulur Kebumen, Banser dan warga sekitar. Kita targetkan 1 Minggu rumah sudah siap huni. Bahkan, total ada 3 rumah yang akan kami bedah. Namun ini yang paling parah,” jelas AKP Suryo Wibowo saat meninjau langsung proses bedah rumah, Selasa (19/09) siang.

Adanya bantuan tersebut, Kepala Desa Jagasima Sokhibun, menyambut gembira.

Karena informasi yang diperoleh, rumah Mbah Surip sebetulnya sudah diusulkan ke pemerintah untuk dilakukan bedah rumah.

Namun, Udin, anak Mbah Surip yang nomor dua menolaknya dengan berbagai alasan. Sehingga pemerintah desa tidak bisa berbuat banyak.

“Hadirnya jajaran Satlantas di desa kami sangat kami rasakan bantuannya. Bahkan, Udin yang tadinya menolak akhirnya berhasil dibujuk pak polisi agar rumahnya dibedah,” ucap Kepala Desa.

Selain itu, keprihatinan datang bukan hanya dari pemerintah dan polisi yang melihat langsung kondisi rumah. Salah satu warga yang letaknya berjejer dengan Mbah Surip juga mengatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut, terutama saat musim penghujan.

“Kalo pas hujan, Mbah Surip sering kami bujuk untuk mengungsi di rumah kami. Kami khawatir rumahnya roboh. Namun Mbah Surip selalu menolaknya. Ya, kami terimakasih kepada pak polisi akhirnya rumah Mbah Surip diperbaiki” kata Atun (35) tetangga paling dekat dengan rumah Mbah Surip.

Lanjut Kasat Lantas, rumah Mbah Surip akan direhab menjadi rumah permanen dengan dua kamar tidur. Untuk ukuran bangunan mengacu bangunan lama yakni 7×5 meter.(Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!