Metro Times (Surabaya) – Warga Surabaya hampir semuanya sebagai pekerja swasta. Sebagai pekerja swasta pastinya mereka tidak akan mendapatkan uang pensiun, seperti PNS atau pegawai BUMN.
Untuk pekerja uang pensiun adadal hal yang penting bagi kehidupan pada saat usia lanjut. Nantinya uang pensiun ini bisa di gunakan untuk membuka usaha maupun dana kesehatan. Kedua hal inilah yang kemudian membuat Pemerintah Kota Surabaya mengemukaan gagasannya untuk membantu menanggung biaya BPJS dari para pekerja ini.
Gagasan untuk menanggung biaya BPJS Ketenagakerjaan para pekerja Surabaya ini di lontarkan sendiri oleh orang nomor satu Di Kota Surabaya, yaitu Tri Rismaharini. Walikota perempuan Kota Surabaya ini mengemukakan hal ini pada acara peringatan Hari Pekerja Nasional di Taman Surya pada hari Sabtu tanggal 24 Februari 2018. Tema yang di usung Pemkot Surabaya dalam hari pekerja nasional ini adalah terwujudnya kebersamaan dan penyamaan persepsi tentang pentingnya peran serta pekerja dalam menciptakan dan tetap menjaga kondusifitas hubungan industrial di Kota Surabaya.
Nantinya Pemerintah Kota Surabaya akan menanggung sebesar 2% dari biaya BPJS Ketenagakerjaan yang biasanya di tanggung oleh para pekerja. Hal ini masih di ajukan ke pemerintah pusat. “Mohon doa-nya semoga hal ini agar bisa berhasil” pinta Risma. Risma juga meminta kepada perwakilan pekerja yang hadir pada peringatan Hari Pekerja Nasional ini agar uang yang nanti sudah di tanggung Pemerintah Kota Surabaya di gunakan untuk hal yang produktif. “Ojok nek wes di tanggung, engko sisa duit gajine malah di hawe blonjo-blonjo” kata Risma.
Risma kembali mengingatkan kepada seluruh pekerja untuk mau meningkatkan kualitas hidup dengan terus belajar. Diharapkan dengan belajar, mampu mengelola hasil ekonominya dengan baik serta mampu mengangkat derajat kehidupannya. “Karena itu, ayo semangat terus bekerja, jangan menyerah, tidak ada kata putus asa,” pungkas Risma.
Bagi yang istri atau suaminya saat ini tidak bekerja, Risma juga mengemukakan kalau Pemerintah Kota Surabaya akan membuat program khusus bagi mereka untuk berwirausaha. Hal ini seperti yang telah di lakukan secara berkala, yaitu program pejuang ekonomi dan pahlapah ekoneko. Program ini melatih para peserta dengan memberikan berbagai macam kursus dan program pelatihan yang berkesinambungan sampai mereka bisa berdikari. “Selagi tangan kita bisa bergerak, mulut kita bisa bicara, ayo kita gerakkan semuanya, kita fungsikan semaksimal mungkin, saya kepingin semua warga Surabaya berhasil berhasil,” tegas Risma.
Selain akan menanggung biaya kesehatan melalui BPJS, ternyata Risma juga berniat memberikan pensiun bagi para pekerja ini. “Saya sering mikir, kalau selama ini para lansia sudah bisa di penuhi kebutuhan makannya sehari-hari, biaya pemakaman juga sudah, namun biaya listrik, air siapa yang akan nanggung” terang Risma. Risma mengaku sudah pernah melakukan komunikasi dengan perusahaan Asuransi Prudential.
“Skemanya memang harus memalui perusahaan Asuransi agar dana yang di kelola, bisa transparan dan terukur” terangnya. “Saya malah di guyoni, Kamu mikirnya kok ngalah-ngalahin Presiden Amerika saja” jelasnya. Risma mengaku telah mengajukan permintaannya ke pemerintah pusat dan berharap pemerintah pusat bisa menyetujuinya. “Itung-itunganya sudah valid dan PAD Surabaya mampu untuk memenuhi ini” terang Risma.(nald)