- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) Bank Purworejo menerapkan berbagai strategi dan terobosan untuk dapat memelihara tingkat kesehatan bank dan tetap berkembang dalam masa pandemi Covid-19 ini hingga tiga tahun ke depan. Kemudahan layanan juga tetap diberikan kepada nasabah dan relasi, antara lain dengan kebijakan relaksasi kredit.

Hal tersebut mengemuka dalam acara Gathering PD BPR Bank Purworejo dengan Pewarta Purworejo dan relasi di aula Bank Purworejo, Selasa (11/8) malam. Gathering diikuti belasan wartawan dari berbagai media. Dalam kesempatan itu juga dihadirkan tiga pengusaha properti, yakni Ardani Yusuf, Ferry Susetyo, dan Widi. Masing-masing memberikan testimoni kemudahan bermitra dengan Bank Purworejo.

Direktur Utama (Dirut) Bank Purworejo, Wahyu Argono Irawanto, menyebut banyak terjadi masalah yang sangat kompleks selama masa pendemi ini. Bisnis apa pun terdampak oleh kondisi pandemi. Oleh karena itu, kebijakan relaksasi kredit diberikan Bank Purworejo kepada ratusan nasabah yang mengajukan.

“Sampai bulan Juli kemarin, kami sudah merelaksasi sekitar 240 nasabah,” sebutnya.

Menurut Wahyu, di tengah pandemi Covid-19 ini kondisi BPR Bank Purworejo tetap aman, dengan masih memelihara tingkat kesehatan bank. Namun, ada beberapa langkah antisipasi yang akan dilakukan dalam menghadapi pandemi Covid-19, terutama selama satu hingga tiga tahun ke depan.

ads

Dengan modal dasar Rp50 miliar, lanjutnya, Bank Purworejo juga diharapkan dapat turut mengatasi kondisi pandemi dengan memberikan kredit bagi pengusaha, UMKM dan warga Purworejo yang mengalami kendala permodalan.

“Dengan suku bunga atau jasa yang lebih rendah daripada saat ini,” katanya.

Pada bagian lain, Wahyu juga menyampaikan bagaimana kiat-kiat Bank Purworejo untuk mencapai berbagai prestasi hingga 2020. Di antaranya mengutamakan kerja sama tim, yakni karyawan Bank Purworejo secara keseluruhan, kerja sama dengan pemilik, stakeholder, serta relasi.

“Sehingga bersama-sama, tidak hanya untung untuk diri kami tapi semuanya menikmati keuntungan tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Wahyu, juga menjalin komunikasi dan saling memberi kepercayaan antara Bank Purworejo dengan nasabah. Dengan berbagai langkah yang dilakukan, hingga Juni 2020 aset Bank Purworejo mencapai Rp262 miliar. Terdiri atas tabungan dan deposito sebesar Rp 130 miliar, pinjaman Rp200 miliar, dan keuntungan hingga Juni Rp2,5 miliar.

“Jadi kami selalu menjalin komunikasi dengan seluruh nasabah, relasi, dan stakeholder sesering mungkin, apalagi dalam menghadapi situasi pandemi seperti saat ini. Itu salah satu yang bisa membuat kita tetap bertahan. Pertama komunikasi, saling percaya, dan selalu optimis, serta semua diserahkan ke Allah SWT,” jelasnya.

Lebih lanjut Wahyu menyatakan bahwa Bank Purworejo berencana mengubah diri menjadi BPR Syariah. Saat ini tim sudah dibentuk dan mulai bekerja.

“Target kami tiga tahun ke depan bisa terwujud menjadi BPR syariah,” tandasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!