- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Ratusan siswa berhasil melewati masa-masa pandemi Covid-19 dengan tetap aktif menjalankan pelatihan menari di Sanggar Tari Prigel Purworejo. Atas keberhasilan itu, mereka difasilitasi ruang kreasi khusus melalui ajang Evaluasi dan Pagelaran Tari 2022 di Ganesha Convention Hall Purworejo, Selasa (20/12).

Pageleran berlangsung semarak sejak siang hingga sore disaksikan ratusan pecinta tari serta orang tua siswa. Dalam kesempatan itu orang tua juga dilibatkan secara langsung dengan membuka sejumlah stand kuliner dan produk UMKM di sekitar gedung.

Pengelola Sanggar Tari Prigel, Melania Sinaring Putri SSn, menyebut bahwa evaluasi dan pagelaran tari merupakan ajang tahunan yang dihelat untuk mengetahui tingkat penguasaan dan keberhasilan siswa dalam menempuh pelatihan selama satu tahun terakhir. Terdapat 8 jenis tarian yang ditampilkan, yakni Tari Meong, Rampak, Dolalak Yao Yae, Puspita, Bondan Tani, Manipuri, Sesonderan, dan Lengger Lenggasor. Sebanyak 126 peserta evaluasi terbagi dalam 17 kelompok penyaji.

“Tarian yang dipelajari di Prigel terdiri atas beragam jenis, baik klasik maupun kreasi. Setiap tahun tidak selalu sama. Namun, dari sekian jenis tarian, Dolalak kami utamakan karena menjadi ikon Purworejo,” sebutnya.

ads

Menurut Melania, event tahun ini menjadi spesial mengingat para pesertanya merupakan siswa yang berhasil melewati masa-masa pandemi Covid-19.  Pasalnya, pada situasi normal, setiap tahunnya jumlah siswa yang mengikuti pelatihan rutin hingga ujian atau evaluasi di Sanggar Tari Prigel mencapai 200 anak lebih, mulai usia anak-anak hingga remaja.

“Situasi pandemi sekitar 2 tahun terakhir ini memang memaksa banyak siswa tidak bisa aktif latihan rutin. Jadi, mereka yang mampu bertahan dan ikut evaluasi hari ini merupakan siswa-siswa pilihan,” sebutnya.

Melania mengungkapkan bahwa evaluasi berkonsep pagelaran sekaligus menjadi media hiburan dan apresiasi bagi masyarakat Purworejo. Ajang ini memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi dan berapresiasi.

“Sementara bagi para orang tua ini menjadi kesempatan untuk mengetahui pencapaian anaknya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Melania menyampaikan bahwa Prigel yang didirikan oleh ibundanya, F Untariningsih SE, pada 20 Mei 1985, terus melakukan inovasi dan transformasi mengikuti perkembangan zaman. Namun, prinsip tetap dipegang kuat, yakni asah asih dan asuh sehingga Prigel tidak hanya sekadar melatih anak untuk menjadi seorang penari.

“Selanjutnya kami akan kembali membuka pendaftaran siswa baru, baik putra maupun putri, mulai bulan Januari hingga Maret 2023. Harapannya anak-anak yang kemarin sempat vakum bisa kembali aktif berlatih seiring dengan membaiknya situasi pandemi saat ini,” tandasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!