- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) — Berbagai kegiatan dilakukan oleh penegak hukum dan relawan organisasi masyarakat untuk mengurangi pengaruh narkoba kepada masyarakat, khususnya generasi milineal. Atas tanggung moral maka GMDM Surabaya bekerja sama dengan BNNK Surabaya menyelenggarakan kegiatan Festival Merdeka Dari Narkoba. Diadakan di BG Junction Mall Surabaya, Jumat (28 /2).

Kepala BNNK Surabaya, AKBP. H. Kartono S.H., M. Hum. mengatakan, kegiatan Yel-Yel anti narkoba merupakan rangkaian kegiatan dari Award Surabaya Bersinar, dalam rangka Suroboyo Wani Lawan Narkoba. Dan ini diikuti oleh seluruh Kecamatan, Kelurahan, RW-RW se-Kota Surabaya

Untuk rangkaian ini diharapkan akan ada juara 123 yang akan ditampilkan pada saat penutupan di Hari Anti Narkotika, tanggal 28 Juni 2020.

ads

“Kami harapkan adalah semakin meningkatnya kepedulian masyarakat, dengan adanya Award Surabaya Bersinar 2020. Sekaligus sebagai bentuk konspirasi dan motivasi kepada BNN dan para relawan anti narkoba yang ada di Surabaya,” ungkap Kartono.

“Tahun 2019 itu ada 220 anak yang kita rehabilitasi, ada yang rawat jalan, ada yang rawat inap dan ada yang kita kembalikan kepada orang tuanya. Bulan Januari – Februari 2020 sudah ada 25 orang yang sudah dikirim ke BNN. Sudah kita asesmen, konseling, kita rehabilitasikan ke beberapa Rumah Sakit yang ada di kota Surabaya,” paparnya.


Yayuk Sri Wahyuningsih Ketua GMDM Surabaya, mengatakan, harapan kami untuk Suroboyo Wani Lawan Narkoba itu tidak hanya komponen masyarakat ke bawah saja, tapi seluruh warga kota Surabaya harus bisa memahami, mengetahui bahwa narkoba itu sangat berbahaya. Karena kita turun ke masyarakat masih belum tahu bahwa narkoba itu apa. Kita blusukan sudah dapat 65 titik, yaitu ke wilayah Kecamatan, Kelurahan, PKK, RT, dan Karang Taruna,

“Sekarang ini waktu kita blusukan ke anak-anak usia sekolah. Dengan konsep yang berbeda, dengan konsep prestasi yang berbeda Surabaya Bersinar,” ucap ketua GMDM Surabaya yang giat memerangi narkoba.

“Saya berharap dengan membentuk Duta Anti Narkoba Generasi Milenial. Harapan kami adik-adik kita bisa menjadi penyuluh, tidak menunggu penyuluh dari kita,” papar Yayuk.

Menurut Yayuk, kita sudah mulai membidik untuk turun kebawa karena para ibu-ibu adalah ketahanan keluarga, jadi ibu yang paling dominan untuk menjaga suami dan anak-anak. Pada waktu razia ada anak umur 8 tahun sudah memakai Sabu. Jadi kita berharap peran orang tua lebih penting dari segalanya,” pungkas Yayuk. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!